Lihat ke Halaman Asli

Sean Gelael Ternyata Lebih Hebat dari Rio Haryanto

Diperbarui: 11 Januari 2016   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  gambar

Pasti banyak yang mengerutkan kening dengan (barangkali) perasaan kurang setuju terhadap judul di atas. Tapi baiklah, akan ditemukan disini menyangkut hal apa maka judul itu bisa beralasan. Sean Gelael lebih hebat dari Rio Haryanto? Bukankah Rio baru saja merebut posisi ke empat klasemen akhir lomba balap mobil Formula GP2 Series, dengan beberapa kali memenangi seri balapan, dan mulai musim depan jika tak ada aral melintang (lagi) akan menjadi pembalap Indonesia pertama yang tampil di ajang Formula 1, yang paling bergengsi seantero jagad itu, sementara prestasi Sean Gelael, boleh dibilang masih (maaf) belum apa-apa di ajang Formula Renault 3.5 Series?

Memang.

Lantas?

Dari sisi pemberitaan. Pemberitaan mengenai sepak terjang Sean Gelael lebih banyak dan lebih eksklusif di Kompas TV. Hampir di setiap seri yang diikutinya disiarkan secara langsung. Berita mengenai dia (misalnya, ketika) bisa finish di posisi 18 dalam sebuah seri balapan pun nuansa pemberitaannya seperti dia memenangi balapan tersebut. Wawancaranya disiarkan dengan durasi waktu cukup, dan dia memakai bahasa yang biasa dijual emak-emak di emperan rumah dan banyak penggemarnya, gado-gado. Ada bahasa Inggris dan ada Bahasa Indonesia.

Di akhir musim kiprahnya kemarin diberitakan secara ekslusif pula bahwa Sean Gelael meraih total empat poin. Ehm! Empat poin ya. Mohon maaf, pemberitaan mengenai Rio Haryanto juga cukup. Ada beberapa seri balapan Rio yang ditayangkan. Tapi dengan kiprahnya yang patut dibanggakan itu, pemberitaannya tak se-eksklusif Sean Gelael. Jangan-jangan, jika prestasi Rio ‘sama bagusnya’ dengan Sean, dia tak akan diberitakan.

Ada terbersit pikiran nakal, apakah Sean ‘dibelikan’ spot khusus di Kompas TV untuk memberitakan sepak terjangnya. Anggap saja pikiran ini terlalu nakal, salah dan berlebihan. Mungkin banyak orang yang tak peduli, cuma berita, memang kenapa? Kalau tak suka, ya tak usah dilihat. Lagipula untuk apa beli spot berita? Iya, ya, untuk apa. Pencitraan? Pencitraan demi apa. Sudah gak jaman.

Tapi nanti dulu. Bagaimana pun, berkiprah dalam olahraga mahal itu prestise. Mau berprestasi, mau tidak, itu (bagi sebagian orang) tetap membanggakan. Apalagi jika diliput media, tayang dalam berita secara eksklusif. Jangan lupa juga bahwa Sean menyandang nama belakang Gelael. Sean adalah penerus hegemoni trah Gelael di dunia balap. Sean adalah harapan besar dari ambisi besar keluarga Gelael untuk tampil di Formula 1. Tentu segenap kemampuan dicurahkan untuk tujuan Sean bisa membalap di Formula 1.

Kalaupun benar soal dibelikan spot berita dengan tujuan untuk memacu semangat Sean, tak ada yang salah. Apalagi jika benar Sean kemudian mampu bersaing dan benar-benar bisa tampil di Formula 1 seperti Rio Haryanto sebentar lagi, toh kita ikut bangga. Hayo?

Ehm, oke. Baiklah, semoga pikiran nakal ini sama sekali salah dan berlebihan. Tapi sekali lagi (maaf, bukan ngeyel) jika benar mengenai spot khusus untuk Sean Gelael di Kompas TV, Sean harus bisa meningkatkan kemampuannya dalam bersaing agar benar-benar bisa tampil di Formula 1 nantinya. Spot pemberitaan khusus itu bisa menjadi pemacu semangat, tapi bisa juga menjadi beban. Beritanya gencar, tapi tak menang-menang. Semoga Sean bisa benar-benar menjadi hebat karena prestasinya bukan karena beritanya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline