#StopBoknal2015"Jika bulan lalu di negara Cina digelar festival memakan daging anjing secara massal, sekarang pertengahan bulan ini masyarakat korea selatan akan juga mengadakan festival memakan daging anjing secara besar-besaran juga. Jika di Cina festival Yulin digelar tiap tanggal 21 Juni, maka acara memakan daging anjing di Korea Selatan yang dikenal dengan festival Boknal akan dilaksanakan lebih lama, yakni dari tanggal 12 Juli hingga 12 Agustus ini! :( :'(
Sebulan penuh! Bayangkan jika di Yulin saja bisa satu hari sekitar 10.000 ekor anjing mati mengenaskan, apa lagi satu bulan penuh!!! Festival pembantaian hewan yang sekaligus menjadi sahabat manusia ini pun dilaksanakan beberapa hari lagi dan tidak jauh berbeda dengan yang dilaksanakan di Yulin, Cina yakni bertujuan untuk meningkatkan vitalitas seksual. Namun, selain untuk menambah vitalitas festival di Korea Selatan ini juga bertujuan untuk menghangatkan tubuh. Saya pun tidak peduli latar belakang mereka menyantap hewan yang tergolong cerdas dan sangat setia terhadap tuannya ini. Dulu, saya memang suka menyantap daging hewan malang ini dalam penyembelihannya. Namun, setelah saya tahu bahwa cara menyembelih mereka degan cara dipukul terlebih dahulu dibagian batok kepala mereka dan biasanya hasil curian anjing-anjing yang berkeliaran di jalan, saya STOP mengkonsumsinya! Berbeda dengan acara yang diadakan di Cina, festival Boknal yang akan digelar satu bulan penuh di Korea bagian Selatan ini menggunakan anjing yang biasa diternakan untuk konsumsi khalayak umum. Jika di Cina kebanyakan anjing-anjing yang didapatkan dengan cara asal mengambil anjing yang tiada bertuan di jalan-jalan dan anjing yang memang dicuri dari pekarangan rumah warga. Di Korea Selatan, anjing yang biasa diternakan di negara yang booming dengan K-pop ini biasanya anjing neuorongi atau ‘anjing kuning’. Anjing khas Korea Selatan yang berbulu kuning, berkulit tebal, dan berbadan gempal. Orang sana mengatakan bahwa anjing jenis ini berdaging banyak dan tebal. Banyak petani-petani yang sengaja menternakan mereka yang memang untuk dikonsumsi. Negara Korea Selatan sendiri pun memang belum membuat aturan tentang penyembelihan anjing, berbeda seperti ayam atau pun sapi yang sudah ada undang-undangnya sendiri. Dengan belum terbentuknya aturan ini, maka penyembelihan hewan setia ini pun dikatakan jauh dari rasa manusiawi, tergolong bengis bagi manusia yang sudah dianggap sebagai majikan yang paling dilindungi dan amat disayanginya. Ada beberapa hal mengapa penyembelihan hewan bersahabat ini diktakan bengis:
Anjing neorongi atau anjing kuning
1. Tempat peternakan hewan yang umum sengaja dipelihara dengan tujuan untuk dikonsumsi manusia biasanya adalah steril dari kotor-kotoran lainnya. Namun, tempat peternakan ‘anjing kuning’ di Korea Selatan ini bisa dikatakan jauh dari kata bersih! Mereka dikurung dalam kandang kecil yang diisi satu hingga dua ekor anjing. Tempat anjing anjing ini kotor, dipenuhi kotoran mereka dibagian bawah kandangnya, bau tidak sedap dan dipenuhi lalat hal yang biasa untuk mereka.
2. Anjing adalah binatang sosial yang perlu adanya hubungan sosial, entah dengan sang majikan maupun sesama anjing lainnya. Biasanya, anjing-anjing ini terutama waktu masih kecil sangat agresif. Mereka suka berlari-larian dengan sesamanya maupun majikannya. Namun, di negeri ginseng ini dikurung seumur hidupnya, hingga ajal mereka tiba di panci rebus untuk dikonsumsi ribuaan orang bahkan lebih dalam festival Boknal.
3. Tidak hanya dengan direbus hidup-hidup saja mereka menunggu ajalnya, namun ada dengan disetrum terlebih dahulu dengan tegangan listrik tinggi. Ada yang sengaja dikeluarkan dari kandang untuk pertama kali seumur hidupnya, diberi makan di luar kandang, namun dengan tali yang terpasang dilehernya, tiba-tiba leher mereka yang sudah terpasung tali tersebut ditarik keatas oleh yang memeliharanya, hingga mereka mati tergantung dengan lidah terjulur keluar.
Negara Korea Selatan adalah negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di dunia. Dengan perusahaan yang berdiri tegap di dunia internasional seperti Samsung, LG dan KIA. Suatu bangsa dengan tingkat peredaban masyrakat yang tinggi. Tidak terbayangkan jika mereka masih menkonsumsi daging anjing ini penyembelihan yang jauh dari kata manusiawi. Yang saya tulis mungkin belum terlalu lengkap dari sumber-sumber literature yang ada. Namun, jika saya membayangkan anjing-anjing ini yang telah melihat teman-teman mereka dibabat tanpa belas kasian, pasti mengalami tingkat stress dan trauma yang tinggi. Semoga tidak hanya masyarakat Korea saja yang menghentikan mengkonsumsi hewan setia ini tapi masyarakat seluruh dunia lambat laun bisa mengurangi mengkonsumsi binatang ini.
Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H