Lihat ke Halaman Asli

Saya Bangga Kepada Anda, My Leader!

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin Bukan Boss

Sebut saja Mr X, secara tampian sih biasa saja, pakaiannya yang rapi formal metrosexual. Brand kemeja yang Mr X kenakan tidak terlalu terkenal dari segi harga paling tidak lebih dari 150rb rupiah, begitu juga sepatu,celana dan tas yang digunakan harganya tidak jauh berbeda dari harga kemeja yang biasa Mr X kenakan. Jam tangan pun Mr X tidak mengenakan, rambutnya pun tampak rapi dan mengkilat bercahaya menggunakan minyak rambut yang harganya tidak lebih dari 15rb rupiah. Notebook 11” pun barang inventaris kantor. Terlalu begitu sederhananya Mr X ini,padahal jabatannya adalah seorang Sales Manager di sebuah perusahaan besi beton di Jakarta yang bertanggung jawab secara nasional dalam menghandle penjualan besi beton dengan salary bulanan 20jt. Dari hal gaya berpakaian keliatan bukan sebagai seorang manager yang biasanya gaya berpakaiannya rapi, glamor dan mewah.Mungkin kalo orang belum mengenal Mr X tidak percaya klo dia adalah seorang sales manager.

Ia berasal dari daerah Madiun, Jawa Timur. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya adalah seorang pedagang kue basah dipasar. Mr X adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Berasal dari keluarga yang sederhana membuat Mr Xbelajar hidup prihatin dan mandiri. Dahulu pada saat kecil Mr X sering membantu ibunya untuk belanja dipasar bahkan membantu ibu memasak didapur selain itu Mr X juga mengantar pesanan makanan kepada tetangganya. Hari demi hari, tahun demi tahun Mr X jalani proses hidup ini. Hingga pda saat kuliah Mr X kuliah di Universitas Singosari di Surabaya Jawa Timur dengan pilihan studi sastra Inggris.

Kehidupannya saat kuliah pun tergolong tidak mudah, orang tuanya yang berpenghasilan pas-pasan kadang tidak menentu dalam mengirimkan saku bulanan kepadanya. Pada akhir Mr X mulai semester 4 memberanikan diri mencari penghasilan sendiri, pagi hari ia mengantar Koran untuk para konsumennya, siang harinya mengajar privat bahasa inggrisdan malam harinya kuliah. Hal ini dilakukannya agar kuliahnya yang sedang berlangsung ini tidak berhenti ditengah jalan. Dua setengan tahun tepatnya lima semester Mr X menjalani ini. Hingga pada akhirnya wisuda dengan IPK 2,65 tidak besar memang. Namun Mr X merasa puas karna hasil keringatnya dan doa orang tua nya lah yang membuat ia lulus kuliah.

Setelah lulus Mr X menjalani pekerjaan pertamanya sebagao Sales sebuah perusahaan besi beton di kota Jakarta.Awal karir sebagai Sales pun tidak mudah, Mr X disuruh memfoto kopi dokumen-dokumen teman kerjanya. Pahit memang rasanya, namun Mr X tetap tegar menghadapi ini semua, perlu waktu 3 bulan lepas dari pekerjaan itu. Hingga akhirnya ia mulai menjalani profesi sebenarnya sebagai sales. Pekerjaan sales pun tidak mudah. Macetnya ibu kota, banjir dan menghadapi orang-orang yang multicultural merupakan tantangan yang harus dijalani Mr X. Walaupun beratnya tantangan yang dihadapi sebagai sales tidak membuat Mr X kecut bahkan ia melihat ini merupakan peluanguntuk berkenalan dengan orang baru dari berbagai macam suku dan agama. Tiga tahun adalah waktu yang ia jalani sebagai sales, hingga pada akhirnya dipromosikan sebagai Sales Manager. Saat usia menginjak 27 tahun ia berhasil menjadi sales manager. Ia puas dengan jerih lelahnya saat ini. Keluarganya pun bangga akan prestasi ini.

Pengalaman sebagai sales selama 3 tahun membuat Mr X menjadi menjadi pimpinan yang memiliki toleransi yang tinggi kepada bawahannya. Setiap ia meeting dengan bawahannya selalu mengeluarkan kata motivasi, diantaranya adalah: “jangan takut mencoba, lebih baik kalian gagal dalam mencoba daripada kalian cuma bermimpi saja. Kalau kalian suka bermimpi, lebih baik isi hari-hari kalian ditempat tidur dan bermalas-malasan!”

Mendengar motivasi ini yang terus menerus didengungkan Mr X ini membuat kami semua bawahannya tersontak dan bersemangat menjalani profesi kami sebagai sales. Dari kata-kata motivasi inilah membuat kami bersemangat dalam mencapai target. Mr X pun setiap sebulan sekali mengajak kami makan siang bersama, Mr X dalam istirahat pun selalu berusaha akrab dengan kami bawahannya. Bersenda gurau bersama saat makan siang adalah hal yang biasa Mr X lakukan bersama kami bawahannya. Sebagai seorang sales manager pun Mr X lebih sering berkendara menggunakan motor, mobil yang ia miliki pun juga sederhana paling tidak lebih dari 100juta! Inilah kesederhanaan Mr X dari gaya berpakaian dan harta yang ia miliki tidak menunjukan ia adalah seorang sales manager.

Terimaksih Mr X, anda adalah leader kami yang sesungguhnya, sukses selalu untuk Mr X dan keluarganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline