Lihat ke Halaman Asli

siftiazulaifa

Mahasiswa iain kudus

Tumor Otak, Pemahaman Dasar dan Tantangan Medis

Diperbarui: 6 Desember 2024   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Tumor Otak, Pemahaman Dasar dan Tantangan Medis

Tumor otak adalah penyakit yang pertumbuhannya terletak di sel bagian dalam otak yang berkembang secara abnormal dan tidak terkontrol. Seberapa cepat sel-sel tersebut tumbuh dan lokasinya akan menentukan gejala gangguan pada sistem saraf. Sel tersebut bisa bersifat kanker (ganas) maupun non-kanker (jinak). Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis tumor, ukuran dan juga lokasi dari masing-masing tumor tersebut (Dharmais 2021).

Berdasarkan data Statistic Central Brain Tumor Registry, angka insidensi tumor susunan saraf pusat primer baik jinak dan ganas pada tahun 2018 adalah 23,79 kasus per 100.000 penduduk per tahun  (7,08 per 100.000 pada jenis yang ganas dan 16,71 per 100.000 pada jenis yang jinak).

Tumor otak dibedakan menjadi jinak dan ganas berdasarkan grading 1-4 berdasarkan sifat tumor tersebut dilihat dengan pemeriksaan patologi, yakni;

Grade 1: jaringan bersifat jinak. Sel mirip dengan sel normal otak dan tumbuh lambat

Grade 2: sel tumor tampak tidak mirip dengan sel normal otak dibandingkan grade 1.

Grade 3: Jaringan mempunyai sel yang tampak sangat berbeda (ganas) dengan sel normal. Sel abnormal ini tumbuh secara aktif (anaplastic).

Grade 4: jaringan bersifat ganas dan tumbuh sangat cepat. Tumor yang tumbuh langsung di dalam otak dinamakan tumor otak primer. Glioblastoma multiforme, astrocytoma, medulloblastoma, meningioma, dan ependymoma merupakan beberapa contoh tumor primer otak. Tumor ini bersifat jinak maupun ganas. Sebuah tumor yang terdiri atas sel jinak namun tumbuh di lokasi vital dapat mengancam jiwa walaupun sifat dari tumor tersebut tidak ganas.   

            Gejala dari suatu tumor otak bergantung pada ukuran tumor, tipe umur dan Lokasi. Gejala dapat disebakan oleh penekanan tumor terhadap saraf maupun bagian otak. Selain itu, tumor juga bisa menghalangi aliran cairan otak dan menyebabkan hidrosefalus. Beberapa gejala yang dapat disebabkan oleh tumor otak adalah nyeri kepala progresif/terus menerus, mual dan muntah, perubahan dalam bicara, penglihatan maupun pendengaran, gangguan keseimbangan dan berjalan, perubahan dalam sikap maupun tingkah laku dan gangguan konsentrasi, kelemahan anggota gerak tubuh, gangguan memori, kejang sebagian atau seluruh tubuh, dan perubahan tingkat kesadaran(Dharmais 2021).

            Pengobatan untuk penyakit tumor otak dapat meliputi dengan cara melakukan operasi, radioterapi dan kemoterapi yang bersifat multimodalitas dan melibatkan juga berbagai bidang lain seperti Neurologi, Radioterapi, Penyakit dalam dan lain-lain. Terapi utama untuk kebanyakan tumor otak adalah pembedahan yang bertujuan untuk membuang jaringan abnormal secara maksimal dan aman. Pembedahan dilakukan oleh seorang dokter bedah saraf dengan menggunakan mikroskop dengan magnifikasi yang tinggi dengan bantuan alat-alat canggih seperti navigasi dan monitoring saat waktu operasi. Apabila tumor tidak dapat diangkat secara total maka sering kali dibutuhkan pengobatan radiasi maupun kemoterapi. Kemoterapi sendiri juga bisa diberikan langsung ke dalam sistem cairan otak melalui selang ommaya maupun ke dalam darah. Angka harapan hidup pasien bergantung pada tipe dari tumor, grading, Lokasi dan penyebaran (apabila ada); usia pasien, lama gejala sebelum tumor terdiagnosis, jumlah presentase tumor yang diangkat saat operasi. Apabila diobati secara dini maka dapat mengurangi besarnya efek penekanan tumor terhadap jaringan otak yang sehat sehingga diharapkan dapat sembuh dengan sempurna(Dharmais 2021).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline