Pemuda adalah masa depan bangsa. Kemajuan atau kemunduran suatu bangsa bergantung pada kualitas pemudanya saat ini. Seperti ungkapan yang mengatakan bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda, karena merekalah pewaris bangsa dan calon pemimpin di masa mendatang.nSelama bertahun-tahun, pemuda telah menjadi simbol perubahan dalam sejarah politik, termasuk di Indonesia. Mereka terkenal karena semangat yang kuat, idealisme yang kuat, dan keberanian untuk menantang status quo. Peran pemuda sebagai penggerak perubahan politik semakin nyata di era modern ini, terutama berkat adanya teknologi yang memungkinkan partisipasi lebih luas dan cepat dalam berbagai masalah politik. Pemuda sekarang bukan hanya penonton, tetapi juga bagian penting dari proses demokrasi.
Dalam berbagai momen penting perubahan politik di tingkat nasional dan global, pemuda memiliki peran yang penting. Dalam sejarah Indonesia, karena peran pemuda maka terjadi Sumpah Pemuda 1928 yang menyatukan bangsa dan Reformasi 1998 yang mengakhiri rezim Orde Baru. Kedua peristiwa ini menunjukkan bagaimana kekuatan pemuda dapat mengubah struktur politik negara secara signifikan. Ini berarti bahwa pemuda memiliki peran yang begitu penting sebagai agen perubahan demokrasi. Gerakan-gerakan yang dilakukan, seruan-seruan yang digaungkan dan ajakan-ajakan yang disebarkan oleh para pemuda dalam rangka menjaga demokrasi itu nyata dan besar dampaknya dalam politik dan masyarakat.
Pada era digital sekarang, pemuda memiliki sarana dan akses yang lebih luas terhadap informasi dengan menggunakan media sosial yang membuat mereka menjadi aktor utama dalam menyebarkan gagasan dan mengorganisir gerakan politik. Media sosial telah menjadi alat yang penting bagi pemuda untuk menyuarakan pendapat mereka, mengorganisir aksi, dan mengkritik kebijakan yang dianggap tidak adil. Platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok memungkinkan pemuda menjadi bagian dari gerakan global dengan membangun jaringan advokasi lintas wilayah dan bahkan lintas negara.
Salah satu contohnya adalah gerakan #PeringatanDarurat beberapa waktu lalu. Gerakan tersebut terjadi karena adanya penolakan terhadap kebijakan kontroversial pemerintah, dalam hal ini pemuda mengajak masyarakat untuk mengawal putusan MK yang dianggap sebagai pelanggaran hukum yang dapat menodai serta mengancam demokrasi. Hastag tersebut dengan cepat menyebar dan menarik perhatian nasional bahkan internasional, yang kemudian gerakan yang berawal dari media sosial tersebut disambut dengan gerakan ke jalan oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Padjadjaran. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi telah memengaruhi cara partisipasi politik pemuda.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan bahwa pemilih pada Pemilu (pemilihan umum) 2024 didominasi oleh generasi Z dan milenial dengan proporsi 55% dari total pemilih---33,60% untuk generasi milenial dan 22,85% untuk generasi Z. Sebagai perbandingan, pemilih generasi muda di Pemilu 2014 hanya mencakup 30% dari total pemilih. KPU telah menetapkan 204,8 juta daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2024 dengan 114 juta pemilih di antaranya masih berusia di bawah 40 tahun. Dengan pemuda yang mengisi lebih dari setengah jumlah pemilih ini akan berperan besar dalam menentukan arah dan iklim politik di Indonesia kedepannya. Sebagai partisipan yang mendominasi, sangat penting bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam proses politik praktis untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat dan diambil sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka.
Sebagai penggerak perubahan politik, peran pemuda sangat penting. Pemuda dapat terus menjadi agen perubahan dalam sistem politik yang lebih inklusif dan demokratis dengan didorong semangat, kreativitas, dan keberanian untuk menantang status quo. Pemuda harus terus didorong untuk belajar politik dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi agar mereka tidak hanya menjadi penerima kebijakan tetapi juga aktor utama dalam pembuatan kebijakan. Semakin banyak pemuda yang terlibat dalam politik, semakin besar harapan untuk para pemuda ini nantinya dapat membangun tata kelola pemerintahan yang lebih adil, transparan, dan akuntabel. Masa depan bangsa dapat ditingkatkan dengan peran pemuda, yang memiliki potensi untuk memperbaiki sistem politik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda adalah kekuatan utama bangsa dan merupakan agen perubahan politik. Sejarah telah menunjukkan bahwa dengan bersatunya pemuda memiliki kemampuan untuk mengubah sistem politik dan menghasilkan perubahan besar. Dengan semangat yang sama, generasi muda yang hidup di era teknologi saat ini memiliki lebih banyak potensi untuk mempengaruhi kebijakan dan membangun masa depan politik yang lebih baik bagi Indonesia. Seperti kata Bung Karno, beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia. Berpartisipasi secara aktif, berani bersuara, dan menjadi bagian dari perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H