Landasan filosofis
Suatu landasan yang memberikan semua kepustusan dan tindakan manusia karena filsafat merupakan pandangan hidup orang, masyarakat dan bangsa. Pendidikan filsafat memberikan suatu arahan pendidikan seperti hakikat, tujuanya dan bagaimana cara pencapaian tujuanya. Oleh karena itu wajar saja apabila kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan.
Landasa psikologi
Bahwa pemahasan tentang asas psikologis ini berkenaan dengan perilaku manusia dan norma. Landasan ini berkaitan dengan cara peserta didik belajar dan bagaimana perilakunya disekolah dan faktor apa yang dapat menghambat kemauan belajar mereka. Pada dasarnya sebuah kurikulum itu disusun supaya dapat menjadikan peserta didik tumbuh dan berkemang dengan baik. Nana syaodih sukmadinata mengemukakan ada dua psikologi yang mendasari pengembagan kurikulum yaitu psikologi perkemangan dan psikologi belajar.
Landasan sosiologis
Landasan ini seagai asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologis yang menjadi titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum harus mengacu pada landasan ini dikarenakan anak-anak yang berasal dari masyarakat mendapatkan pendidikan baik formal maupun non formal. Proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi karkteristik dan perkembangan masyarakat tersebut kurikulum harus mampu memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerja sama berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat serta mampu meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk yang berbudaya.
Masyarakat dan kurikulum
Setiap masyarakat memiliki kebudayaan sendiri-sendiri sehingga yang membedakan satu sama lain adalah kebudayaan
Kebudayaan dan kurikulum
Kebudayaan seagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran(logika) kemauan(etika) atau suatu perasaan (estetika) yang telah disepakati oleh masyarakat yang berada pada suatu tempat tersebut.
Landasan organisator