Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat islam. Esensislisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Menurut esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai yang telah teruji ketangguhannya dan kekuatannya sepajang masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaaya social adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-angsur melalui kerja keras dan suah payah selama baratus tahun didallam telat teruji dalam gagasan dan cita yag telah teruji dalam perjalanan waktu. Secara etimologi esensialisme berasal dari bahasa ingris yakni essential (intik atau pokok dari sesuatu) dan isme berarti aliran, madzab atau paham.
Kurikulum pendidikan dalam aliran filsafat esensialisme
Dalam aliran esensialisme kurikulum yang harus dipelajari dalam aliran ini didasarkan dari aliran idealism dan realism, nah tujuan dari esensialisme ini untuk peserta didik adalah agar mampu menjadi orang yang berguna sesuai dengan apa yang mereka kuasai. Pada hakekatnya mereka harus mengikuti pembelajaran dasar seperi membaca, menulis, aritmatika, ipa dan bahasa.
#Tokoh aliran filsafat esensialisme
1. William c.bagley
Menurutnya minat yang kuat dan tahan lama tumbuh dari upaya belajar memikat atau menarik perhatian bukan dorongan dari dalam jiwa
2. Thomas briggs
Menurutnya pergerakan progresiv telah merusak standar-standar intelektual dan moral diantara kaum muda. Esensialisme menekankan pada apa yang mendukung pengetahuan dan keterampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H