Lihat ke Halaman Asli

Sifa Fauziah

Ibu Rumah Tangga

Re.juve: Satu Jawaban untuk Semua Kebutuhan Gaya Hidup Sehat

Diperbarui: 6 September 2020   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalan saya dengan Re.juve berawal ketika masih bekerja sebagai Assistant Manager Costumer Service di sebuah perusahaan kargo ekspor-impor yang berkantor Area Pergudangan Soewarna, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Kebetulan atasan saya adalah seorang ekspatriat asal Jepang yang menganut gaya hidup vegetarian. Dari beliaulah saya kali pertama mengenal Re.juve.

Masih segar betul dalam ingatan, produk Re.juve pertama yang saya cicipi adalah sebotol jus berwarna oranye merona. Melihat dari bentuk botolnya, semula saya mengira itu adalah minuman sari buah kemasan biasa seperti yang gencar dipromosikan di televisi. Belum ada awareness sama sekali terhadap brand Re.juve. Usai diteguk, baru muncul rasa penasaran. Kok rasanya beda banget. Tidak terlalu encer, tidak kental, tidak juga ada kesan manis gula yang nempel di tenggorokan layaknya ketika usai minum jus yang dibeli di kafe atau warung pinggir jalan.

Bukan hanya sensasi jeruk yang singgah di lidah. Ada semriwing rasa lain yang kemudian baru saya tahu setelah mengecek keterangan di botolnya bahwa jus itu bernama U.Glow dengan bahan dasar wortel, jeruk, dan nanas.

Cicipan pertama ternyata belum juga menggerakan rasa penasaran untuk mencari tahu tentang Re.juve. Rasa penasaran baru muncul ketika bos saya menyodorkan sebotol Café Latte. Kali ini botolnya lebih kecil dari U.Glow yang saya teguk sebelumnya. Saya yang demen banget ngopi langsung kesengsem sama racikan café latte yang satu ini. Spontan saya tanya bos: beli di mana minuman tersebut?

Voila! Ternyata kita berjodoh. Ada gerai Re.juve di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta. Lokasinya dekat dengan kantor. Alhasil, semesta seperti memberi jalan saya untuk jadi Re.juvelover, Re.juveholic, Sahabat Re.juve, Re.juvenisti, atau apa lah (kok malah mirip fans klub penyanyi ya).

Pada saat yang sama, saya memang tengah menjalani diet karbo dan gula dalam rangka mengurangi berat badan. Usai mengalami keguguran pada kehamilan pertama, mau tak mau pola hidup kudu lebih ditata. Mengurangi intensitas kerjaan hampir tidak mungkin karena saya bekerja pada perusahaan milik orang lain, bukan kepunyaan sendiri. Untuk olahraga rutin, atur jadwalnya susah minta ampun. Cara paling realistis, ya dengan mengatur pola makan lebih sehat. FYI, dalam setahun pertama pernikahan, saya harus tinggal berjauhan dengan suami. Suami tinggal di Bandung, saya di Tangerang karena kantor belum membolehkan keluar. Saya baru boleh mengundurkan diri setelah ada tenaga pengganti yang sepadan, begitu alasan Bu Bos kala itu.

Mengenal Re.juve seolah-olah menemukan solusi untuk mengatasi keribetan saat mencari sumber asupan nutrisi program diet karbo dan gula. Jika bikin jus sendiri, selain sedikit ribet, kadang rasanya tidak sesuai ekspektasi. Untuk mengejar nutrisi sih masih oke. Tapi masalahnya ada di rasa. Jus wortel atau jus pepaya, sama sekali tidak nyaman di tenggorokan bila proses pembuatannya tidak lihai. Apalagi bikin jus seledri, wah nggak berani deh. Niat hati mengejar kandungan jus terjaga kemurniannya, apa daya rasa susah sekali dikulik. Sementara kalau beli jus di sembarang tempat, diet gula bisa jadi sia-sia karena kita tak tahu sumber pemanis yang dipakai.

Harga produk Re.juve memang sedikit mahal. Namun harga tak pernah bohong. Ada harga, ada kualitas. Makanya, walaupun tengah menjalani diet gula sekalipun, saya tidak ragu sama sekali ketika minum Café Latte. Unsur manis di dalamnya berasal dari gula kelapa organik. Seratus persen aman buat yang lagi diet gula sekalipun.

rejuve-cafe-latte-5f53e0a3d541df6f0c5d3572.png

Produk cold-pressed coffee Re.juve memang juara. Menurut saya, Café Latte dan Mocha Almond Latte adalah best of the best dari produk kopi kemasan botol. Di tengah kebiasaan minum kopi yang saat ini telah berubah jadi gaya hidup, Re.juve menghadirkan lini cold-pressed coffee dengan sentuhan beda dibanding produk sejenis. Berbahan dasar campuran kopi Robusta dan Arabika asal Sumatera dengan aromanya yang khas, ditambah susu segar dan gula kelapa organik, lalu diseduh menggunakan air reverse osmosis (RO) dingin, membuatnya tidak asam sehingga aman buat lambung dibanding kopi lain yang diseduh dengan air panas. Bisa dinikmati di segala waktu.

Untuk mempertahankan kesegaran, PT Sewu Segar Primatama sebagai payung perusahaan yang memproduksi Re.juve memperhatikan dengan detail tiap tahapan proses. Menggunakan mesin Hydraulic Cold-Pressed Juicer di Cold-Pressed Production Facility (CPF), proses produksi dari awal sampai akhir berlangsung dalam ruangan bersuhu 8-12 derajat celcius. Detail lain yang diberikan adalah penambahan bahan-bahan yang cocok untuk pola hidup sehat. Untuk Mocha High misalnya, diberi sentuhan susu nirlemak, alpukat, dan dadih protein. Produk Re.juve lini cold-pressed coffee paling otentik tentu saja Mocha High with Almond Milk yang merupakan tingkat lanjut dari Mocha High. Dengan pembeda berupa adanya penambahan pisang, oatmeal, dan sedikit garam. Menghasilkan cita rasa yang sangat kaya.

Namun, lini utama Re.juve tentu saja jus. Tepatnya cold-pressed juice dengan kualitas ultra-premium. Di lini ini, Re.juve adalah pelopor sekaligus market leader. Sebuah predikat yang sangat wajar mereka sandang, sebab PT Sewu Segar Primatama punya komitmen yang sangat tinggi dalam menghasilkan produk cold-pressed juice. Semua bahan baku mulai buah, sayuran, susu, sampai kopi, didapat dari petani lokal. Sebagian besar bahkan dihasilkan lahan milik sendiri, terutama buah dan sayur. Dengan pola seperti itu, PT Sewu Segar Primatama bisa mengontrol semua aspek produksi dengan sangat ketat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline