Lihat ke Halaman Asli

Toxic Parents Pengabaian

Diperbarui: 19 Juni 2023   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Orangtua dengan pola asuh pengabaian memiliki keterlibatan serta respons yang rendah terhadap anak. Orangtua cenderung mengabaikan atau membiarkan anak berkembang dengan sendiri. Sementara, orangtua hanya fokus menangani masalah yang tengah dihadapinya sehingga kurang memerhatikan dan cenderung mengabaikan anak. Kebebasan memang diperlukan ank untuk dapat mendukung perkembangannya. Namun, jikalau orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa saja tanpa aturan yang tegas maka akan berdampak buruk bagi anak itu sendiri. Pasalnya, orangtua yang membiarkan anak menjalani hidupnya sendiri tanpa dituntut dan diarahkan bisa membuat anak merasa apa yang diinginkannya harus semuanya bisa dia dapatkan. Pola asuh yang membebaskan anak atau permisif ini sangat identik dengan memanjakan anak dan menuruti semua kemauannya. Seperti kasus yang saya temui ini, orang tua sibuk bekerja tidak memikirkan anaknya dan anak diberikan handphone agar anak tidak rewel ketika orang tuanya bekerja dan juga tidak memberikan batasan waktu anak bermain handphone. Kemudian anak menjadi kecanduan akan handphone dan orangtuanya pun tidak peduli akan itu yang ada dipikiran orang tuanya yang terpenting anak tidak rewel ketika ditinggal bekerja. 

Faktor Penyebab Terjadinya Toxic Parent

1) Pengabaian dari orang tua

2) Terlalu membebaskan anak

3) Tidak memberikan batasan waktu anak bermain handphone

4) Ketidakmampuan orang tua untuk berempati kepada anak

5) Orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa saja tanpa aturan yang tegas

Solusi yang dapat diberikan

1) Terapkan me time dan lakukan aktivitas positif bersama anak

2) Lakukan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak

3) Bersikap tegas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline