Lihat ke Halaman Asli

Sidiqqq H

Mahasiswa

Warna Kulit Manusia

Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

WARNA KULIT MANUSIA

Pada suatu hari yang cerah di atas langit dewa dewi semuanya mempunyai tugasnya masing-masing seperti Dewi awan, Dewa matahari, Dewa angin, Dewa hujan, dan Dewi Pelangi. Kehidupan berjalan semestinya, suatu hari cuaca sedang cerah dewa angin merasa bosan di langit karna tidak ada pekerjaan sama sekali. Sang dewa angin keliling mencari kerjaan kesanaa kesini, Ketika sang dewa angin sedang mondar mandir mencari kerjaan tidak sengaja ia  bertemu lah dengan temanya yang tidak bekerja juga yaitu Sang Dewi awan.

Dewi Awan Bertanya: "Sedang apa kamu wahai sang dewa angin nampaknya kamu dari tadi kesana kemari?"

Dewa Angin: "Aku bosan wahai sang dewi awan, Aku sudah terbang dari sabang sampai Merauke tapi aku masih saja bosan."

Dewi Awan: "Aku tadi barusan habis melihat dewa matahari bekerja, kenapa kamu tidak melihat dewa dewa lain yang bekerja juga?"

Seketika Sang dewa angin merasa punya ide, "iyah juga aku harus mengunjungi dewa dewa lain yang sedang bekerja" ujar sang dewa angin. Kala itu Sang dewa angin langsung meminta izin pamit ke Sang Dewi Awan tanpa pikir Panjang.

Singkat cerita, Sang dewa angin sampai lah di tempat dewa dewa yang sedang bekerja yaitu Sang Dewa Matahari., akhirnya Sang dewi angin menghampiri Dewa matahari itu yang sedang bekerja.

Disana Sang Dewa Matahari sedang bekerja, sedang memancarkan Cahaya ke seluruh negeri sabang sampai Merauke, dan Sang Dewa Matahari sedang membantu manusia yang sedang berjemur pakaian, jempur padi, jemur ikan asin, dan sebagainya.

Nah seketika Sang Dewa Angin udah lama memperhatikannya dan akhirnya ia keppo karna Sang Dewa Matahari Cuma dari pagi sampai sore saja bekerjanya, akhrinya sang dewa angin memulai percakapan:

Dewa Angin: "Wahai Sang Dewa Matahari, apa kamu tidak Lelah terjaga dari pagi sampai sore nante?"

Dewa Matahari: "Tidaaakkk, aku senang dengan pekerjaan ku ini, aku senang melihat pohon dan padi tumbuh, Aku sedang melihat petani mengumpulkan padinya, aku senang melihat para ibu tersenyum karena baju-baju keluarganya kering, aku sangat amat senang melihatnya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline