Bersih desa atau selamatan desa merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi maupun perlindungan atas masyarakat desa dari mara bahaya. Bersih desa juga dilakukan sebagai bentuk panjatan doa untuk membersihkan desa dari roh jahat maupun menghindari desa dari hal-hal buruk. Pertunjukan wayang kulit merupakan pagelaran inti dari acara bersih desa di desa Kebondalem, kecamatan Bejen, Temanggung. Kegiatan ini dilakukan secara rutin selama satu kali dalam sebulan.
Pertunjukan wayang kulit ini dilaksanakan pada malam hingga pagi hari selama 2 hari di halaman desa. Sebelum diadakan pertunjukan, masyarakat desa mengadakan acara sadranan, yaitu ziarah ke makam leluhur yang dilakukan di pagi hari dengan harapan kegiatan bersih desa dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Pada pertunjukan wayang juga diiringi oleh iringan lagu jawa yang dinyanyikan oleh para sinden, serta tarian tradisional. Acara ini dihadiri oleh berbagai macam usia dan kalangan warga desa Kebondalem. Pertunjukan wayang ini juga merupakan salah satu bentuk melestarikan budaya Indonesia. Antusiasme warga desa Kebondalem yang tinggi juga mencerminkan bentuk kepedulian terhadap kesenian-kesenian tradisonal di era modern saat ini.
Mahasiswa UNNES GIAT yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM Unnes di desa Kebondalem ikut berpartisipasi dalam kegiatan sadranan dan kerja bakti desa yang dilakukan setelah pertunjukan wayang. Kegiatan kerja bakti desa dilakukan pada keesokan harinya. Pertunjukkan wayang ini juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat menjaga kerukunan antar warga desa Kebondalem karena setiap warga terlibat dalam pelaksanaan bersih desa ini.
Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa.
