Lihat ke Halaman Asli

Pria-pria yang Bimbang Menikah

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan tentang pernikahan selalu saja disampaikan bila seseorang berkenalan dengan saya, setelah bertanya apa pekerjaan saya dan berapa usia saya. Itu sudah bukan sesuatu yang mengusik saya lagi.

Sore ini, saya berada cukup lama di warung kopi sambil menunggu hujan reda. Seorang bapak yang sudah cukup tua, usianya sekitar 60 tahun, mengobrol dengan saya tentang pernikahan dan keluarga. Ia berkata, "Keadaan sekarang sudah jauh berbeda. Dulu, seorang pria ketemu wanita, muncul rasa saling suka, pacaran, menikah. Sekarang, hal itu tampaknya lebih rumit."

Saya berkata kepadanya, "Saya punya teman-teman yang tidak menikah dan kesepian. Tapi, ada juga teman-teman yang berbahagia dengan keadaan itu. Kalau Bapak mau dengar, saya mau bercerita tentang pria-pria yang tidak menikah." Menarik, ia mau mendengar dan memperhatikan cerita-cerita saya tentang mereka.

"Tapi, ini bukan mereka yang menyukai sesama jenis, kan?" tanyanya.

Saya menggeleng. "Bukan, Pak. Saya tidak mengenal banyak pria yang suka sesama jenis.

"Mereka yang mau saya ceritakan ini bisa dikatakan pria-pria yang baik, setahu saya. Mereka menyukai wanita. Mereka juga pria yang, setahu saya, tidak mempunyai penyakit seperti impotensi. Kalaupun ada yang demikian, saya tidak tahu pasti. Tapi, kelihatannya, mereka pria-pria yang sehat secara seksual. Beberapa di antara mereka sudah saya kenal beberapa tahun dan pernah bercerita menyukai wanita ini atau itu."

Bapak itu mengangguk-angguk. Saya pun mulai bercerita tentang beberapa kasus yang saya temui, kasus-kasus yang menyebabkan beberapa pria bimbang menikah.

1. Kencan-kencan yang Buruk

Seorang pria, anggaplah ia bernama Jack, mengajak kencan seorang wanita dengan menonton film bioskop. Jack sangat menggilai film, nyaris tidak pernah terlambat menonton film bioskop, dan biasanya membaca review film yang akan ditontonnya terlebih dahulu sebelum menonton. Si wanita yang diajak Jack sebenarnya mengenal sosok Jack yang suka menonton film. Tapi, ia terlambat datang ke bioskop karena hal sepele. Jack pun kesal karena keterlambatan itu.

Bukan hanya terlambat, saat menyaksikan film, si wanita sama sekali tak menunjukkan minat terhadap film yang ditonton. Tidak ada obrolan yang menarik di antara mereka berdua setelah menonton film tentang film yang ditonton karena si wanita tidak menunjukkan antusiasme.

Pada kesempatan lain, Jack mengajak wanita lain kencan. Baru bertemu beberapa kali di gereja, si wanita sudah menunjukkan penampilan yang nakal dan menggoda. Si wanita terlalu agresif. Suatu malam, Jack dan wanita itu makan malam di sebuah food court di Surabaya. Si wanita mengenakan kaos yang kerahnya sangat rendah. Sepasang payudaranya seperti hendak menyembul keluar kalau ia membungkuk mengambil makanan. Jack kurang suka melihatnya, si wanita malah menjadi perhatian orang lain yang ada di sekitar mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline