Lihat ke Halaman Asli

Sidik Dwip

Bekas tangan bertinta pikiran

Peran Kapitalisme dalam Pasar Media Global

Diperbarui: 13 November 2018   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peran Kapitalisme Dalam Pasar Media Global

Untuk pera pelaku bisnis nampaknya sudah tidak asing mendengar pasar global, atau mungkin sudah menjadi cita -- cita umum untuk para pelaku bisnis agar usaha mereka bisa memeiliki segmentasi pasar global

Tentu jika dibayangkan memiliki pasar global merupakan keuntungan yang besar, karena secara pendapatan barang atau jasa yang dijual akan jauh labih tinggi harganya dibandingkan dengan pasar domestik. Tidak hanya sekedar nilai atau harga, dengan memiliki pasar global para pelaku bisnis juga akan mendapatkan relasi yang luas, dengan memperluas relasi bisnis itu akan membuka peluang -peluang keuntungan yang akan didapatkan oleh para pelaku bisnis.

Namun dibalik keinginan mendapatkan pasar global tentunya selalu ada perjuangan yang berat dan salah satu langkahnya harus membangun pondasi sejak dini dan harus memiliki modal yang besar. 

Konteks pembahasan pelaku bisnis disini adalah para pemilik media massa, dengan asumsi dasar setiap pelaku bisnis pasti ingin memperlebar sayap bisnisnya atau dengan kata lain para pemiliki media massa ingin mendapatkan pasar global. Yang menjadi persoalan adalah sudahkah media massa memiliki pasar globalnya? Dan apakah media massa yang berasal dari Indonesia dapat mendapatkan pasar globalnya?

Ada beberapa perusahan media global terdiri dari perusahaan yang berkedudukan di Amerika (ada lima pemain besar dalam perusahaan media di Amerika, seperti kelompok Time Warner, Disney, Viacom, News Corporation dan NBC Universal).  Global Media Comm (MNC), Jawa Pos Group dan Kelompok Kompas Gramedia adalah nama -- nama media massa yang memiliki ruang lingkup yang luas dan berpengaruh.  

Untuk mendapatkan pasar secara global setiap pemilik media harus memiliki modal. Menyinggung terkait tentang modal dan komersialisasi media ini erat kaitannya dengan kapitalisme, Kapitalisme menurut Peter L. Berger secara etimologis yakni dari istilah capital muncul pertama kalinya pada abad ke-12 dan 13, yang artinya dana, persediaan barang, sejumlah uang dan bunga pinjaman. 

Di abad ke-18 istilah tersebut dipakai orang dalam istilah sempit, khususnya mengacu pada kapital produktif. Tentunya Karl Marx berperan dalam menjadikan istilah ini menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan cara produksi. Kata kapitalis barangkali bermula pada pertengahan abad ke-17 yang mengacu pada pemilik kapital (1990: 20-21). 

Kata kapitalisme pertama kalinya ternyata bukan dipopulerkan oleh Adam Smith yang dianggap sebagai teorisi kapitalisme klasik. Juga bukan oleh Karl Marx yang selalu kita asosiasikan kata kapitalisme dengannya, meski Marx banyak memakai istilah capital, capitalist atau capitalistisc dalam analisnya tentang peranan modal, pemilik modal dan cara produksi dalam suatu proses industrialisasi di Eropa Barat. 

Kata kapitalisme menjadi universal ketika karya besar Warner Sombart terbit. Sejak itulah kapitalisme dianggap sebagai lawan dari sosialisme. Meski demikian, etimologi ini memang menunjuk pada beberapa unsur kunci dari fenomena kapitalisme, yakni: Kapitalisme berakar dari sumber dana dan ini adalah cara khusus untuk mengelola produksi (Berger, 1990).

Kita bisa pahami ternyata kaum kapitalis sangat mempengarui untuk perkembangan sebuah media massa. Tidak hanya modal para media massa ini juga harus melihat aspek yang lain yaitu inovasi dan kreatifitas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline