Lihat ke Halaman Asli

Opini Sidik

Mahasiswa Public Relations

Pelonggaran Sektor Perekonomian, Dinantikan Semua Orang?

Diperbarui: 19 Juni 2020   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembukaan kembali di sejumlah sektor perekonomian, rupanya membawa angin segar bagi para pelaku usaha yang bergelut mempertahankan bisnisnya beberapa bulan lamanya. Jokowi tentu sangat mencermati bagaimana pertumbuhan eknomi selama tiga bulan terakhir ini, dia kemudian menginstruksikan kepada Menteri-menterinya agar segera dibuatkan kebijakan yang mampu menahan para pelaku-pelaku usaha yang sudah ada di ambang kebangkrutan, dan jika tidak diselamatkan maka akan banyak pelaku usaha yang tutup karena bangkrut. 

Buat saya, ini sebenarnya langkah tepat yang seharusnya diambil pemerintah, karena sejak awal Jokowi berkomitmen untuk tidak ingin ekonomi negara kita hancur hanya karena wabah. Bayangkan jika ratusan pelaku usaha yang berada di Jakarta saja, tidak diberikan kelonggaran untuk beroperasi mereka khawatir para pelaku usaha ini tidak sanggup lagi menahan beban biaya operasional yang begitu besar, sedangkan pemasukan yang sangat minim sangat tidak mungkin mampu menambal biaya pengeluaran yang begitu besar. 

Terdapat sembilan sektor ekonomi, yang dibuka kembali oleh Jokowi di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Yaitu: pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang. Dari kesembilan sektor yang dibuka ini merupakan sektor dengan penularan Covid yang rendah, tetapi memiliki dampak ekonomi yang tinggi jika tidak beroperasi, maka dari itu sembilan sektor ekonomi yang dibuka ini perlu didahulukan karena menyangkut kebutuhan hidup banyak orang. 

Saya optimis, jika perekonomian di sektor industri mulai bergerak lagi secara pelan-pelan maka tidak ada lagi cerita di lapangan mengenai banyaknya pengangguran dan rakyat yang kelaparan. Karena jaring pengaman yang disiapkan oleh pemerintah sebesar 400 Triliun rupiah kemarin, sifatnya hanya sementara saja, jika tidak disertakan dengan pembukaan Kembali sektor ekonomi dan pergerakan ekonomi di sektor informal, uang itu akan habis tak berbekas, hanya sia-sia, dan menimbulkan masalah baru yang akan datang. 

Wabah virus ini memang sangat berbahaya bagi kita semua, tetapi jangan juga membuat kita terlena karena dibalik guncangan wabah corona ada tsunami resesi ekonomi yang mengintip para pelaku usaha kita. Merekalah yang paling terdampak atas wabah pandemi ini, saya yakin sesudah pembukaan Sembilan sektor perekonomian ini, setidaknya membantu mengangkat perekonomian negara kita secara perlahan untuk bangkit dari keterpurukannya secara pelan-pelan. Lalu kemudian disusul sektor-sektor ekonomi lainnya, yang mengikuti situasi dan perkembangan kedepan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline