Lihat ke Halaman Asli

Sidharta Bodhi

Karyawan Swasta

Bahaya Peredaran Kecubung di Wilayah Banjarmasin (Contoh Naskah Feature Radio)

Diperbarui: 28 Juli 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karya : Sidharta Bodhi (220501010106)

PENGANTAR (LEAD): Selamat pagi, pendengar setia. Anda sedang mendengarkan Radio Suara Kota pada frekuensi 12.3FM. Saya, Fulena, hadir untuk menyampaikan berita utama hari ini, Jumat, 28 Juli 2024. Peredaran dan penyalahgunaan tanaman kecubung di wilayah Banjarmasin semakin mengkhawatirkan. Tanaman yang dikenal memiliki efek halusinogen ini telah menyebabkan beberapa kasus keracunan dan gangguan kesehatan serius. Berikut laporan selengkapnya dari reporter kami di lapangan.

[Suara Backsound pada Berita]

REPOTER STUDIO : Laporan selengkapnya akan disampaikan oleh reporter kami, Fulana, langsung dari lokasi kejadian di Banjarmasin.

[Suara Latar Belakang: Suara keramaian atau lalu lintas]

REPOTER LAPANGAN: Terima kasih, Fulani. Saya sekarang berada di pusat kota Banjarmasin, di mana telah terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan tanaman kecubung. Tanaman ini dikenal memiliki efek halusinogen yang berbahaya jika dikonsumsi sembarangan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dalam bulan ini saja, telah tercatat lima kasus keracunan akibat konsumsi kecubung. Kepala Dinas Kesehatan, menyatakan kekhawatirannya terhadap peredaran tanaman ini.

[Suara Kepala Dinas Kesehatan]: "Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kasus keracunan kecubung. Tanaman ini memang memiliki efek yang sangat berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi tanaman yang tidak dikenal."

REPOTER LAPANGAN: Selain itu, pihak kepolisian setempat juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan peredaran kecubung. Kapolresta Banjarmasin, menjelaskan tindakan yang telah diambil.

[Suara Kapolresta]: "Kami telah meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah yang rawan peredaran kecubung. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya tanaman ini. Kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan peredaran kecubung di lingkungannya."

REPOTER LAPANGAN: Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bahaya kecubung, kami mengundang seorang ahli toksikologi dari Universitas LM. Berikut wawancara kami.

[Suara Ahli Toksikologi]: "Efek dari kecubung sangat berbahaya karena dapat menyebabkan halusinasi, pusing, mual, dan bahkan bisa berujung pada kematian jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Tanaman ini mengandung zat kimia yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, sehingga sangat berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline