Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pembawa Lentera

Diperbarui: 2 Mei 2017   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lentera-lentera mulai mereka nyalakan,
 Setitik cahaya mulai membesar di antara luasnya samudera kegelapan
 ya, cahaya harapan, terang masa depan
 Berharap mereka akan ada pembawa lentera-lentera muda

Dinamisnya waktu tidak membuat minyak lentera menjadi statis
 mereka mulai lelah, minyak mereka hampir habis,
 Cahaya lentera tak secerah dulu.
 Apa jadinya ketika mereka menuntut ganti atas minyaknya?.

 Oh… Pembawa Lentera…

 Dimanakah cahaya harapan, terang masa depan
 Bukankah itu adalah semangatmu dan minyakmu?
 Kau mulai bosan?, Kau mulai kehilangan idealisme?

 Oh pembawa lentera muda,

 dapatkah kau bertahan bersama cahaya dan terangmu
 dengan sedikit minyakmu?
 tetaplah menanti dengan sisa minyakmu, agar..
 cahaya harapan, terang masa depan tetap menyala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline