Lihat ke Halaman Asli

Berpikir atau Tergilas oleh Zaman

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah kebahagiaan itu di dapat bukan terletak pada hasilnya, melainkan apa saja usaha yang telah kita lakukan untuk mendapatkannya. Maka jika kita sudah berfikir demikian maka, kita akan merasakan sebuah kebahagiaan tidak ada artinya tanpa adanya sebuah perjuangan, demikian pula dunia pendidikan yang telah melenceng tujuan keberadaannya.

Apakah dengan bermodalkan sarjana S1 bisa menjamin sebuah kebahagiaan dalam kehidupan kita. Pasti semua orang selalu menjawab hanya dengan satu kata, yakni “TERGANTUNG”. Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa kehidupaan saat ini telah berbeda dengan kehidupan pada tahun 90-an. Jika kita mau berfikir secara rasional, bahwa semua yang kita lakukan selama ini baik kuliah S1, S2 maupun S3 itu masih belum ada jaminan untuk kita bisa mendapatkan sebuah kehidupan yang bahagia. Betul pa nggak…?

Contonya di negara kita sendiri, sudah kita ketahui bersama bahwa di Indonesia banyak orang yang telah mendapatkan gelar S1, dsb. menjadikan pekerjaan adalah sesuatu yang wajib untuk kita cari. Padahal yang harus kita lakukan sebenarnya adalah bukan mencarinya melainkan harus membuat/mendirikan sebuah pekerjaan tersebut.

Kebudayaan mencari pekerjaan inilah yang harus kita hilangkan sejak sekarang. Apakah anda ingin hanya menjadi seorang makmum sebuah pekerjaan, atau anda memilih menjadi sebuah imam pekerjaan tersebut. Terserah anda mau memilih yang mana tapi yang harus selalu dicamkan dalam benak anda maukah anda termasuk menjadi golongan minoritas atau golongan mayoritas? Tentukan mulai sekarang.

Sedikit orang yang mau befikir bahwa kita belajar baik di jenjang sekolah maupun peguruan tinggi. Sungguh sangat mengenaskan bila itu terjadi pada diri anda. Jika anda mau ntuk menjadi seorang yang membawa sebuah perubahan dengan merubah kebudayaan ketergantungan terhadap pencarian sebuah pekerjaan, maka lakukanlah pada diri anda dan mulai dari sekarang. Atau hanya ingin menjadi seorang yang harus menunduk kepada mereka yang telah berhasil.

Munculkanlah rasa iri pada diri anda terhadap mereka yang telah berhasil menemukan sebuah keberhasilan mereka sendiri. Sehingga itu dapat memacu dan memotifasi diri sebagai awal perjalanan anda untuk meraih sebuah keberhasilan yang melebihi siapapun. Maka hilangkan persepsi bahwa anda harus cepat-cepat mendapatkan pekerjaan, malainkan tumbuhkanlah rasa percaya diri bahwa siapapun dapat mendapatkan keberhasilan itu sendiri dengan memunculkan pekerjaan yang baru maka usaha anda tidak akan sia-sia.

SEKARANG ATAU TIDAK SELAMANYA…

By: Sibro Mulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline