Cerita ini diambil dari kisah seorang anak kecil yang kelak menjadi salah satu ulama yang berpengaruh di dunia islam dalam bidang fiqih.
Suatu hari, ada seorang ilmuan yang sangat dikenal akan kejeniusannya, namun orang tersebut juga terkenal akan kesombongannya. Suatu ketika dia menghadap raja dengan angkuhnya berkata, " wahai Tuanku, bolehkah saya mengajukan tiga pertanyaan yang mana Tuan harus mengumpulkan semua ahli ilmu terbaik yang dimiliki negeri ini". Sang Raja berkata, "apakah pertanyaanmu itu sangat engkau butuhkan jawaban dari orang lain, padahal dirimu sudah terkenal akan kecerdasanmu". Sang ilmuan kembali berkata, "ya wahai Tuanku, saya sangat membutuhkannya karena saya sendiri masih belum mampu untuk menjawabnya". "baik kalau begitu", kata Raja. Keesokannya sang Raja mengumpulkan semua ilmuan terbaik yang dimiliki negeri itu. Dan setelah semuanya hadir dalam ruangan tersebut beserta orang yang akan bertanya. Maka, Raja berkata "wahai seluruh ilmuan yang ada dinegeri ini, maksud saya mengumpulkan kalian disini karena ada salah satu dari kalian yang akan mengajukan tiga pertanyaan kepada kalian semua yang mampu untuk menjawabnya karena dia sendiri tidak mampu".
Dengan keangkuhannya ilmuan itu bertanya kepada semua orang yang hadir.
"pertama, Sebelum ada Allah itu ada apa?"
"kedua, Allah mengahadap kemana?"
"ketiga, apa yang Allah lakukan sekarang?"
Semua yang hadirpun seakan tidak percaya atas pertanyaan yang diajukannya. Dan stelah melalui pembicaraan panjang ternyata masih tidak ada satupun yang mampu menjawabnya. Dan dengan berat hati sang Raja berkata terhadap ilmuan yang bertanya, "ternyata semua ilmuan yang kami miliki tidak ada yang sanggup menjawab atas pertanyaan yang kau ajukan". Namun tiba-tiba ada seorang anak kecil yang dengan berani berkata, "saya bisa menjawabnya Raja". Maka orang-orang yang hadirpun terperanga dan tidak percaya atas pernyataan seorang anak kecil tersebut. Anak kecil tersebut berlari kecil menuju tepat berada dihadapan sang Raja. Berkata, "saya mampu menjawabnya tetapi tolong Tuan penuhi syarat-syaratnya sebelum saya menjawab".
"baik, saya akan penuhi tapi apakah kamu yakin nak?" tanya Raja. "Insyallah atas izin Allah saya akan mencobanya Tuan. Dan syaratnya adalah tolong siapkan sebuah panggung mimbar ditengah lapangan yang telah dihadiri oleh semua orang disitu dan lilin, maka saya akan menjawab pertanyaan itu disana".
Keesokan harinya setelah semuanya siap maka sang Rajapun memberikan kesempatan kepada ilmuan tersebut untuk naik keatas panggung dan mengulang pertanyaanya. Singkat cerita, sang anak kecilpun mencoba menjawab.
Pertanyaan pertama, Sebelum ada Allah itu ada apa? jawaban anak kecil tersebut "coba anda hitung angka lima kebawah". dan sang ilmuan tersebut bingung karena bilangan tersebut tidak habis-habis. "saya tidak mampu", begitu katanya. "anda menghitung yang angka saja sudah tidak mampu apalagi anda bertanya tentang Allah, jadi semua yang ada didunia ini ada yang mengawalinya namun Allah tidak".
Kedua, Allah menghadap kemana? dengan memegang lilin yang sudah disiapkan raja anak kecil berkata, "apakah anda bisa menyebutkan bahwa lilin ini sedang menghadap kemana?" sang ilmuan kembali terbingungkan atas pertanyaan tersebut. Lanjut anak kecil tersebut, "lilin ciptaan manusia saja bisa mengahadap kesegala arah apalagi Allah yang menciptakan semuanya".