Lihat ke Halaman Asli

siber jurnalisme

Karang Taruna Griya Pesona Asri Satu

Mengenang Jasa Katjoeng Pemadi: Dari Monumen Hingga Nama Jalan

Diperbarui: 1 Juni 2024   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar Times Indonesia

Jeep Willys yang digunakan untuk Monumen Perjuangan Status Quo di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, memuat kalimat yang mendalam. "Coba renungkan, kematianku untuk siapa." Kalimat ini menggambarkan jejak keras perjuangan Ajun Polisi III Katjoeng Pemadi dalam mempertahankan garis status Quo Van Mook. Hasil perjanjian Renville, polisi berada digaris depan berharapan langsung dengan wilayah Belanda di Kota Batu saat Agresi Belanda II.

Pada 18 Desember 1948 pukul 23.40 Wib, Belanda mengirimkam telegram yang menyatakan bahwa mereka tidak lagi terkait dengan perjanjian Renville. Ke esok paginya pada 19 Desember 1948, pasukan Belanda bergerak maju dari Batu menuju Pujon dan melakukan serangan. 

Satu kompi kasukan dibawah pimpinan kapten Bosch bergerak dari arah Batu menuju kasembon dengan target pusat Pembangkit Tenaga Listrik Mendalan, Kasembon. Sayangnya, pejuang indonesia termasuk Katjoeng Pemadi tidak mengetahui rencana ini karena Belanda unggul dalam bidang telekomunikasi.

Tentara Belanda memilih rute serangan yang tidak melalui jalan utama, melainkan melewati Batu-Kelet (Pujon Kidul)-Selatan Desa Bian-Bakir-Bendosari-kawasan hutan-Pakan Ngantang-Banu-Sromo-Selorejo. Saat itu, pos status Quo yang di jaga Katjoeng Pemadi diserang, mengakibatlan Katjoeng dan rekannya Sujadi tewas dengan peluru musuh menembus dada mereka. Untuk mengenang jasa Katjoeng, Polres Batu mengajukan namanya sebagai pahlawan di Kepolisian dan mengubah nama jalan didepan Polres Batu menjadi nama Katjoeng Pemadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline