Lihat ke Halaman Asli

siber jurnalisme

Karang Taruna Griya Pesona Asri Satu

Ustadz Cholili Anwar S.H. Ajak Jamaah Masjid Al Ikhlas Temukan Ketenangan Hidup

Diperbarui: 31 Januari 2024   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Surabaya -  Ustadz Cholili Anwar, S.H. menyampaikan pengajian di Masjid  Al- Ikhlas pada 21 Januari 2024 pukul 09.00 - 11.00 WIB. Beliau memulai pengajian dengan kalimat bijak "Sesungguhnya ketika kalian melihat Riyatil Jannah (Majelis Syurga) maka mampir dan hadirilah, karena inilah tempat healing terbaik".

Pengajian kali ini menyoroti isu penting mengenai ketenangan dalam kehidupan, terutama bagi ibu rumah tangga yang sering mengalami tekanan dan stress tinggi akibat tuntutan multitasking. Ustadz Choili Anwar menekankan perbedaan antara laki- laki dan perempuan dalam menanggapi tekanan hidup.

"Berbeda dengan laki laki. Hanya bisa fokus satu persatu. Dapat disimpulkan perempuan lebih kuat dari pada laki- laki" ujarnya.

Dalam konteks pengajian ini Ustadz Choilili Anwarmengaitkan perempuan dengan simbol kesabaran dan penerimaan. Menurut data penelitian, 27 Juta manusia mengalami stress, yang sebagian disebabkan oleh hubungan rapuh dengan Allah SWT.

"Orang yang beriman adalah orang yang mengingat Allah SWT, karena hatinya menjadi tenang,"  ungkapnya.

Pengajian juga mengingatkan akan urgensi membaca surat Al Kahfi setiap malam Jum'at sebagai meraih kunci untuk meraih ketenangan dan kelancaran dalam menjalani akhir zaman. Konsep tawakal menjadi fokus, diibaratkan seperti setetes air yang menyatu dengan samudera lautan.

Ustadz Cholili Anwar menjelaskan bahwa ridho, menerima dan merangkul masa lalu, juga merupakan kunci penting dalam mencapai ketenangan. 

"Barang siapa yang beramal sholeh dan mencintai allah, maka akan diberikan kehidupan yang lebih baik," ungkapnya.

Dalam sesi tanya jawab, Ustadz Cholili Anwar menyoroti pentingnya mengenali diri sebelum mengenal Allah SWT. Dzikir dipandang sebagai cahaya yang menerangi kegelapan hati dan berserah diri kepada Allah SWT bisa dicapai melalui pemahaman bahwa dunia tidak bisa dipertahankan dan dengan mengubah orientasi persepsi.

Pengajian ditutup dengan harapan agar dzikir dapat membuat hati manusia hidup, serta dengan penekanan bahwa intisari ibadah adalah sholat dan sari pati dari sholat adalah dzikir. .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline