Lihat ke Halaman Asli

Apa Fachri Hamzah Ingin Semobil dengan Jokowi Seperti Ahok?

Diperbarui: 24 Februari 2017   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdekacom

Demokrasi Kebablasan. tepat sekali apa yang di ungkapkan oleh Presiden Jokowi tentang demokrasi kebablasan. bagiamana tidak kebablasan, sekarang ini semua di komentari, sedikit sedikit komentar,.sedikit sedikit komentar.opo iki.

Baru-baru ini wakil ketua DPR-RI Fachri Hamzah, si politisi yang terkenal lugas dan ceplas ceplos ini mengomentari tentang Ahok yang satu mobil dengan Presiden, Fachri mempersoalkan dan mengomentari tentang Presiden Jokowi yang mengajak Ahok berpergian satu mobil. Menurut Fahri, itu tidak benar. "Ngundang Presiden, bener gak itu katanya Presiden ngajak dia naik ke mobil dinas Presiden? Benar gak itu saya bilang? Itu kan gak bener juga.."

Benyu ingin bertanya kepada Fachri, bener enggak benernya memang dikau yang menilai? Jawab ya Bung. huhahuha...."

Apa karena partai politik Fachri itu mengusung Anies jadi Fachri berkomentar, atau karena memang fachri sukanya berkomentar. dulu ikut demo 411, setelah Pemerintah bilang ada aktor intelektual politik yang ikutan, pada ngumpet.hayooo..."takut ya,

Di samping berkomentar tentang semobilnya Ahok dengan Presiden, Fachri juga mengatakan bahwa apa yang di lakukan Ahok kesana kemari itu merupakan sebuah kampanye. Fachri menyoroti kegiatan Gubernur Ahok menjelang putaran kedua yang di nilai menjadikan rasa keadilan itu hilang.( menurut benyu kalau hilang tinggal di cari ya sobat, barangkali saja ada di kolong meja,'huhahuha...)

Salahnya di mana bila ahok satu mobil dengan Jokowi? apa jangan-jangan Fachri pengen semobil sama Jokowi juga, kalau memang itu keinginan Fachri bilang saja ke Mensesneg Supratikno,biar di jadwalkan untuk Fachri, karena menurut Mensesneg itu siapa saja boleh bertemu Jokowi, sampaikan saja permintaan ke istana. mudah bukan..." Fachri sebagai Wakil Ketua DPR-RI yang terhormat lupa, bahwa Presiden mempunyai hak prerogatif, mau itu Presiden bertemu dengan siapapun dan semobil dengan siapapun itu hak Presiden "huhahuha.

Benyu sangat setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan demokrasi kita itu kebablasan. Karena segala sesuatu yang kebablasan itu sangat bisa merugikan, misalnya saja benyu hendak ke blok M dari arah cawang, maka seharusnya benyu turun tol di Semanggi, namun berhubung kebablasan menjadi repot, karena pintu exit tol selanjutnya sudah macet. Benyu jadi rugi waktu dan BBM deh..."

Sudah ah, benyu mau pulang, sudah sore nanti macet.salam baik selalu. Dan selalu salam baik.cemunguuuuut eaa."

 

Salam dari benyu

Si kura-kura baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline