Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Haters Ahok di Kompasiana Juga di blog Pak Gunawan.

Diperbarui: 8 April 2016   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

hehehe,." salam hangat Kompasianer, sejak benyu membuat akun di kompasiana, benyu coba mengamati kompasiana, dan benyu melihat tidak ada haters ahok yang signifikan, kalaupun ada bisa di hitung dengan jari, benyu hanya ingin mengatakan kompasiana sepertinya sudah milik ahok deh, selama benyu di kompasiana, atau benyu masuk pada akhir tahun lalu. Benyu melihat hanya kompasianer ada AIA Indonesia, yang selalu menyuarakan "sumber waras," lalu yang terbaru Kompasianer Revaputra Sugito, jika AIA Indonesia selalu fokus pada sumber waras berbeda dengan Revaputra Sugito yang mengupas semua lini tentang ahok,

Lho bukanya banyak haters ahok di kompasiana,? pengamatan benyu tidak banyak, entah karena mereka tidak berani menampakan diri atau karena system di kompasiana yang benyu sebut membuat sulit bersaing, benyu sebut menjadi sulit bersaing, pertama karena artikel pilihan yang di pilih oleh tim redaksi kompasiana kebanyakan yang pro ahok, yang tidak pro sedikit, dan ini terjadi hanya pada kompasianer lawas. kalaupun ada kompasianer baru "mungkin itu kebetulan salah pilih,'

Kedua sisi pertemanan yang erat di kompasiana, semisal begini, jalan lain untuk mencapai pembaca yang cukup adalah masuk ke kolom NT, karena itu menjadi pilihan terakhir. menjadi sulit juga untuk haters mencapai kolom NT, karena tidak ada yang berani berkomentar, benyu bilang hanya segelintir, karena apabila berkomentar akan membantu menaikan ke kolom NT, dan di sini lover ahok tidak mau terjadi, namun bila artikel pro ahok dengan sendirinya akan banyak komentar, karena pertemanan, benyu sendiri mencoba berteman terus dengan siapapun, baik itu hater maupun lover, benyu tidak akan memilih ahok, dari awal benyu sudah katakan, dan benyu mempunyai pendapat yang menurut benyu sendiri benar, nah pendapat inilah belum tentu benar dalam pemikiran kompasianer lainya. prinsip benyu berteman tidak harus memilih-milih,

Himbauan benyu hanya satu, jika memang ada haters selain yang benyu sebut di atas, maka menulislah, lha nanti tidak ada yang baca dong, kan di kompasiana jarang haternya,? ya tidak apa-apa, yang penting menulis sesuai data dan pemikiran yang rasional, ah nanti di serang lovernya ahok,! ah itu mungkin perasaan saja, lover ahok tidak akan menyerang, benyu jamin, pertama kompasiana ini berisikan penulis cerdas, mereka tidak akan menyerang secara frontal, dan yang kedua, buat apa menyerang, nanti malah menaikan artikel tersebut ke kolom Nilai Tertinggi.

jadi buat para hater, jika ada, menulis ya, bila nanti tidak ada yang berkomentar, biar nanti benyu yang akan memberi komentar. itu saja. Buktinya benyu sama mbak Mike saling komentar. padahal benyu sama mbak Mike berbeda pendapat, bukan begitu mbak Mike.?

Salam dari benyu
Si kura-kura baik.

Update:

Pertama, pak Gunawan mengatakan di artikel terbarunya "artikel saya di tanggapi dengan sengit oleh haters," benyu tambah bingung nih Pak," di blog Pak Gun benyu tengok sepi-sepi saja, tidak ada haters, terus di kompasiana juga sepi-sepi saja, tidak sengit, benar nih benyu semakin bingung. ada di kompasiana yang komentar juga bisa di hitung dengan jari tangan kanan,(tidak lebih dari lima) 

Kedua, Pak Gun belum bisa menjelaskan secara signifikan tentang tuduhan "ahok membeli Jokowi dan KPK, dalam logika ilmiah, jika Pak Gun mengatakan "ahok membeli Jokowi dan KPK dengan Sanusi, (artikel terbaru Pak Gun ) maka siapa yang bermain dalam kasus suap Sanusi,? itu yang bisa benyu cerna, mudah-mudahan Pak Gun kedepan bisa menjelaskan melalui artikel yang tidak hanya provokatif dan 5 paragraf saja, jaga semoga Pak Gun bisa menjelaskan secara signifikan tentang FPI, 

salam lagi dari benyu

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline