Kalo sudah ada 9 orang yang bilang semangka itu bulat, atau lonjong, jadilah orang kesepuluh yang bilang semangka itu segitiga. Buat orang menoleh ke arahmu. Jika orang menolehmu, kau setidaknya sudah menggenggam sebagian dunia.
- Nora Joentak, cerpenis -
. Itulah kalimat sharing saya dengan teman saya sesama penyuka menulis karya seperti cerpen. Ada beberapa cerpen yang kita kupas dan kita bedah. Dari pengambilan sudut pandang tokoh, rasa, hingga plot dan klimaks cerita yang bisa mengaduk-ngaduk emosi yang membaca atau cerita yang dikemas secara naratif. . Berbicara soal taste atau rasa sebuah karya sastra. .
Mengubah fakta menjadi makna adalah
. Setiap kecerdasan adalah sumber daya yang bisa kita terapkan ketika mengekplorasi dan menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran. Ada langkah-langkah sederhana untuk 'bermain dengan out of box' kita. . 1. 'Membangkitkan' Pikiran. Kita harus berada dalam keadaan pikiran yang "kaya akal". Itu berarti kita harus rileks, percaya diri, dan termotivasi. Jika kita stress atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat dari apa yang kita cerap, kita tidak dapat berkembang dan 'belajar' untuk lebih baik lagi. . Dengan kata lain, kita perlu melihat manfaat pribadi dari investasi waktu dan tenaga kita. Hal-hal seperti inilah yang sangat berperan penting dalam proses pengembangan diri kita. Dan tiga faktor terpenting dalam hal ini adalah motivasi, motivasi, dan motivasi. . 2. Memperoleh Informasi. Kita perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subjek yang kita pelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran inderawi yang kita sukai. Misalnya, kita lebih suka mendengarkan musik sambil membaca. Maka dengan iringan musik kita mampu menyerap isi bacaan dengan rileks dan kita bisa mencerap manfaat setiap apa yang kita baca. . 3. Menyelidiki Makna. Menanamkan informasi pada memori mensyaratkan kita untuk menyelidiki implikasi atau dampak dan signifikasi, makna seutuhnya dengan secara seksama mengeksplorasi bahan subjek yang berkaitan. Ada perbedaan besar antara mengetahui dan memahami sesuatu itu dengan tepat. .
Fakta tidak banyak membutuhkan interpretasi.
. Contohnya, kita tidak harus memahami bahwa NULL bukanlah angka NOL. Kita hanya perlu mengingatnya saja. Ini adalah tingkat kinerja belajar yang relatif sedang. . Tak seorang pun menghargai tinggi karena kita telah 'menguasai' jenis keterampilan ini. Demikian pula, mengetahui bahwa istri Presiden pertama RI itu Ibu Fatma adalah faktual. . Tetapi memahami bahwa fakta itu memang benar penting dan bagaimana mengingat sejarah secara utuh tanpa mempengaruhi sejarah-sejarah kecil seperti mempunya istri-istri lain yang memerlukan interpretasi. Ini mengharuskan kita meresapi rimba raya informasi, dan mengerti serta memahaminya. . Keterampilan seperti itulah yang akan dihargai tinggi dalam masyarakat. Pembedaan antara penemuan fakta dan 'penciptaan makna' adalah membedakan antara pengetahuan yang dangkal dan pengetahuan yang mendalam. . Jadi, mengubah fakta menjadi makna adalah suatu di mana kecerdasan kita berperan penting dalam proses menulis kreatif ;) Sumber tulisan: book With Love, SiBengalLiar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H