Lihat ke Halaman Asli

SiBengalLiar

"Time heals, I believe it's a matter of time for Allah to grand you one miracle.." - Hanum Rais-

“Orang Muda Harus Penuh Inisiatif, Sekarang atau Tidak Sama Sekali!”

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin pengaruh dari pelajaran yang baik ini tetap ada, sebagai penjaga hatiku

-William Shakespeare -

Awal yang baik adalah sebuah kuncup-kuncup daun muda, menandakan kehidupan selanjutnya segera dimulai. Dan itu berarti petualangan hidup akan kita hadapi dengan penuh gairah, semangat muda, dan talenta-talenta baru dengan bakat yang sudah tertanam sejak dini menjadi satu bentuk dimana kata “muda” menjadi begitu menyenangkan.

Dekade ini sedikit berbeda, tak hanya orang-orang semi dewasa yang berpartisipasi membangun bangsa ini. Beberapa lapisan umur, masyarakat, tua-muda, semuanya berjibaku membangun bangsa ini untuk menjadi pribadi bangsa yang lebih arif, bijaksana, dan santun.

Dulu, pada masa sebelum proklamasi para pemuda masih dianggap bau ‘kencur’, masih emosional dalam menghadapi sebuah masalah negeri Indonesia ini. Dianggap terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan, dan tak memikirkan dengan matang setiap solusi yang ditemukan.

Ingatan kembali terhempas pada peristiwa Renggas Dengklok, Detik-detik Proklamasi (yaitu para pemuda pada saat itu melakukan ‘penculikan’ untuk mendesak Bung Karno-Hatta agar memproklamir kemerdekaan Indonesia) dan beberapa peristiwa lain yang bersinggungan langsung dengan kaum muda. Kemudian lahirlah “Sumpah Pemuda”. Sampai hari ini, semangatnya tetap terasa di generasi saya.

Kumpulan kepemudaan seperti pramuka, karang taruna, organisasi-organisasi kecil politik, dan sejenisnya yang bertujuan untuk “menghidupkan” keberanian tentang sebuah kebenaran. Ini adil, ini relevan, ini masuk akal, ini positif, ini memotivasi bangsa untuk “berani” menunjukkan taji-taji dari kaki GARUDA dan merentangkan sayap yang lebih kokoh lagi. Ide-ide liar dan bebas dari para pemudalah yang kadang bisa “menepuk pundak” bangsa ini untuk bangun, berdiri, dan bangkit lagi!

“Common,” kata mereka sambil mengedipkan mata.

Asah Imajinasi

Imajinasi dan impian-impian besar sangat lekat pada kaum muda. Setiap subjek memiliki gagasan inti atau gagasan pokok. Tujuan hidup paling menyenangkan adalah menjadi apa yang paling kita cita-citakan. Muda, talenta, sedikit ambisius. Itulah yang sangat diperlukan. Imajinasi mengantarkan berbagai impian untuk diwujudkan dengan sifat tekun, sungguh-sungguh, dan kata konsisten serta komitmen akan ‘berteman baik’ dengan impian ini.

Menerapkan Budaya Hidup Seimbang

Bekerja keras, oke. Namun kenyamanan dalam masa-masa emas adalah yang terpenting. Belajar, bekerja, dan berlibur. Apapun sikap yang akan dibuat sebagai pembentuk karakter pemuda haruslah berdampak positif, selain itu tidak ada kata kesempatan untuk bilang “ya” pada sesuatu yang merusak moral bangsa ini. Memberikan sumbangsih yang positif seperti mengikuti olympiade, ajang-ajang berprestasi dengan film, musik, atau seni, ilmu pengetahuan, wawasan nusantara dan menjaga tradisi ‘keramahan’ asli Indonesia dengan budaya yang begitu kaya, pelan-pelan akan membangkitkan pribadi bangsa kita yang dulu dikenal sebagai “Macan Asia”. Saya yakin itu amazing!

“Jika kita mampu menjadi Macan Asia, mengapa kita tak mampu menjelma menjadi Burung Phoenix?!”

Dalam mitologi kuno, Burung Phoenix adalah sejenis dewa yang bertubuh seperti burung Garuda, menyerupai Rajawali yang berkepala manusia. Menggambarkan tingkat kesetiaan dengan dedikasi yang tinggi, tanggung jawab, keberanian, dan sebuah kekuatan.

Itu kan, Garuda?! Lambang dari Pancasila kita. Dasar dari Indonesia. Rasa nasionalisme bangsa dan sebuah tenggang rasa antar umat beragama, serta kemakmuran yang merata. Ya, bukankah itu impian-impian besar dari Pemimpin kita terdahulu?! Lalu apalagi yang ingin kita wujudkan. Satu-satunya cara terbaik saat ini adalah buka mata, buka telinga, buka segala panca indera untuk bangkit dan berdiri kembali.

Manfaatkan Teknologi, Media, dan Komunikasi

Teknologi informasi memang memberikan banyak kemudahan, kadang-kadang saya berimajinasi: “Dunia seperti bola bisbol dalam genggaman”. Semuanya menjadi begitu fleksibel, efektif, runut, teratur, rapi, dan menyediakan tempat yang nyaman untuk dijadikan budaya hidup modern. Media sebagai wadah dalam kreatifitas muda yang meluap-luap, menunjukkan eksistensi dan memberikan kontribusi besar dalam segala bentuk media apapun.

Keutamaan teknologi komunikasi adalah membangun ‘pilar-pilar’ relasi yang besar dan kokoh. Tak ada ruginya memanfaatkan semua bidang ini. Kata kuncinya hanya ada 3, yaitu: Teknologi, Media, dan Komunikasi yang tak bisa lepas satu dengan yang lainnya. Contoh yang sudah menunjukkan media komunikasi teknologi terbaik di negeri ini adalah “Telkomsel”.

Dengan jaringan yang kuat, dan ditunjang BTS-BTS yang lebih banyak memungkinkan semua orang baik muda ataupun tua merasakan dan mendapatkan bagian-bagian positif dari segala sajian informasi mendunia ini sampai ke pelosok wilayah paling Indonesia sekalipun.

Untuk memenangkan sebuah kompetisi, hal yang paling masuk akal adalah “dapatkan informasi sebanyak mungkin”. Danuntuk menjaring informasi-informasi penting itu, pastikan kita berada sejalan di dalam bidang media teknologi komunikasi.

Letupan-letupan ini diharapkan tetap positif sampai tujuan. Ingat, tujuannya adalah ‘menghidupkan’ bangsa yang sedang tertidur ‘ngorok’ ini.

Jadi, apalagi sih yang kita tunggu?!

Bergerak sekarang, atau tidak sama sekali!

*Tulisan ini terinspirasi dari video Bung Graal sahabat saya, you can listen and share. Let check it out:

http://www.youtube.com/watch?v=-vdCIF2Oe2E&feature=player_embedded#at=52

With Love,

SiBengalLiar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline