Lihat ke Halaman Asli

Yai Baelah

(Advokat Sibawaihi)

Mengapa Mesti Berhenti Menulis?

Diperbarui: 29 Januari 2021   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pada suatu ketika aku akan berhenti menulis.  Mesti berhenti menulis. Mengapa? 

Menulis itu adalah memberi. Memberi perhatian kepada orang lain.  Peduli pada yang ada di luar dirimu.

Pertanyaannya, kapan  waktunya fokus kepada diri sendiri? Mulai peduli pada diri, mulai memperhatikan diri sendiri? Menelaah kekurangan diri sendiri?  Menambahkan ilmu dan pengetahuan untuk dirimu sendiri?

Adakah sempat waktu barang sejenak buat mengoreksi diri, menggurui diri, mengajarkan kepada diri sendiri, jikalau hari-harimu hanya sibuk menulis buat mengingat dan mengingatkan orang lain?

Cobalah sediakan waktu yang banyak buat dirimu sendiri.  

Cobalah sediakan waktumu buat berdiam. Tidak memberi, hanya menerima. Hanya mendengar. 

Bacakanlah tulisan orang lain untuk mu. Agar engkau tahu apa kata orang tentang mu. Tentang kekurangan-kekuranganmu, tentang ketidaktahuan mu, tentang apa saja yang mesti kau lakukan yang selama ini tertunda, yang belum kau lakukan, yang tidak kau lakukan dan juga apa saja yang harus kau tinggalkan. 

Jadi, berhentilah menulis. Gantikan dengan kegiatan membaca, agar ada sesuatu yang masuk pada diri mu, agar dirimu berisi.  Ya, berisi, jangan melulu "keluar".   Mulailah mengisi ruang-ruang kosong itu..... kekosongan pada dirimu, hatimu, pikiranmu dan amalmu...

Masih ada waktu.... sebelum malaikat  "membacakan"  dirimu (ku).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline