Lihat ke Halaman Asli

Yai Baelah

(Advokat Sibawaihi)

Puber Ketiga

Diperbarui: 25 Desember 2020   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bisa jadi, seseorang itu,  manusia, tiap diri, meski tak  setiap orang menyadarinya, akan mengalami masa puber atau pubertas.  

Pubertas?

Ya,  maksud saya perubahan kejiwaan yang berlatar belakang spiritual. Perubahan kejiwaan yang mempengaruhi rasa, pikiran dan laku kita. 

Tak hanya puber pertama atau kedua, tapi jika beruntung maka kamu bisa mengalami puber terakhir, boleh dikatakan sebagai "puber ketiga". 

Puber ketiga?

Ya, puber ketiga adalah masa di mana setelah kamu berhasil menghentikan dengan paksa puber kedua.  Ketika kamu berhasil menghentikan puber kedua itu, maka mulailah kamu memasuki periode puber ketiga. Berat memang....

Masa puber ketiga, itu masa pergolakan jiwamu yang paling menentukan. 

Paling menentukan? 

Ya. Ia akan menjadi warna terakhirmu.  Bagaimana rasamu, pikiranmu, lakumu pada puber ketiga, maka seperti itulah keadaanmu hingga di akhir usia nanti. 

Kalau tidak sanggup menghentikan puber kedua?  

Ya, boleh jadi hingga akhir hidupmu akan seperti itulah..... sebagaimana gambaranmu di masa puber kedua tadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline