BID'AH POLITIK
Belakangan ini, boleh jadi sudah lama, berkembang dan dikembangkan paham sesat dan menyesatkan yang terjadi di masyarakat. Pelakunya, baik mereka yang tergolong elit maupun mereka yang boleh dikata pada level awam. Muatan ajarannya sama, bahwa katanya memilih itu adalah sesuatu yang harus/mesti dilakukan oleh seorang warga negara yang baik.
Dengan demikian maksudnya bahwa mereka yang tidak mau memilih (golput) itu bukanlah warga negara yang baik karena enggan melaksanakan kewajibanya selaku atau selayaknya warga negara. Miris bin ironisnya, bahkan ada pelaku ajaran sesat yang dengan percaya diri berani menggunakan diksi "wajib' dalam memilih. Huaahh!
Memalukannya (dirinya sediri), tampaknya pelaku tak peduli siapa korbannya yang hendak ia sesatkan. Bahkan orang cerdas seperti saya hendak pula disesatkan! Yang biasa terjadi adalah "orang pintar membodohi orang bodoh", tapi kali ini beda, bahkan berlawanan, "Orang bodoh yang tidak sadar dirinya bodoh hendak membodohi orang pintar yang dia masa bodoh kalau yang dihadapinya adalah orang pintar". Puuhh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H