Lihat ke Halaman Asli

Yai Baelah

(Advokat Sibawaihi)

Penyair Dalam Syair yang Satir

Diperbarui: 12 Maret 2019   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Tak ada marah yang paling indah, kecuali kemarahan seorang penyair.

Seorang penyair yang murka, maka marahnya adalah satir

Kata-katanya deras bagai hentakan air 

Tetap mengalir  meski disisir   

Sindirannya lembut bak angin semilir

Tapi yang kena serasa disiram pasir

.

Meski getir dan bikin ketar-ketir

Tapi dengan mudah ia bisa mangkir

Karena umpatannya mengandung anasir

Tak asal  plintar plintir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline