Lihat ke Halaman Asli

Memilih Jurusan

Diperbarui: 21 April 2017   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciee anak sma udah pada selesai UN nya. Tinggal mikirin kuliah ya? Ada yang masih galau milih jurusan? Atau malah udah ada yang yakin bakal keterima lewat jalur SNMPTN?. Nah, kali ini aku mau cerita tentang keputusan aku milih jurusan. Sebenarnya random. Jadi, aku mulai mikirin mau kuliah jurusan apa sejak smp gara-gara abang aku lulus sma waktu aku masih smp. Jadi sok-sokan ikut sibuk mau mikirin kuliah jurusan apa gitu. Waktu itu mikirnya mau jurusan psikologi gara2 suka baca novel yang kisah nyata, tapi bukan biografi orang-orang terkenal yaa.

Sewaktu sma kelas 3 mulai seriuslah nyari gimana kuliah psikologi itu yang ternyata memiliki banyak cabang. Setalah tersadar bahwa kuliah psikologi banyak menghafal aku memebatalkan niat untuk kuliah psikologi. Setelah itu tiba-tiba papa yang bilang terserah mau kuliah dimana aja bilang bolehnya di bandung, jambi atau padang karena diketiga kota itu ada keluarga. Semepet sebel sama papa karena dulu bilangnya boleh kuliah apapun dan dimanapun. Sekarang mau di Jati nangor aja gak boleh.

Karena kesel, aku jadiya ngadu ke mama. Terus mama malah ngedukung papa. Ya udah lah, ikutin aja. Setelah melihat jurusan di ITB yang judul jurusannya pada teknik dan UPI yang judul jurusannya pendidikan (ya, iyalah sesuai namanya, tapi sekarang ITB ada wacana buka fakultas humaniora dan sosial loh) padahal gak suka fisika dan gak mau jadi guru. Akhirnya aku memutuskan untuk pilihan pertama ambil FTI ITB (pilihan papa), FMIPA ITB (karena suka matematika padahal gak tau kuliahnya bagaimana), dan Ilmu Perpustakaan UPI (karena suka baca dan passing grade-nya rendah wkwkwk).

Waktu milih jurusan aku gak terlalu mikirin kerjaan. Nanya ke guru dan nyari di internet tetang prospek kerja anak matematika yang didapet adalah matematika bisa kerja dimana aja. Bodo amat. Itu jawaban yang sangat-sangat ambigu. Trus mikirnya, bodo amatlah ntar aja mikirinnya waktu kuliah. Aku gak menyarankan kalian memilih jurusan sesuai dengan kerjaan apa yang kalian mau atau prospek kedepannya. Aku lebih nyaranin kalian untuk ngambil jurusan yang emang kalian tertarik dengan ilmu tersebut. Kalo pingin jadi dokter tapi gak suka biologi kan bahaya, ntar malah stress selama kuliah. Trus kalau kalian kuliah karena prospek kerja di bidang itu bagus hati-hati. Contohnya adalah dulu harga minyak itu tinggi banget, anak magang aja bisa digaji 8juta, sekarang udah lesu banget. Bukan karena isu minyak mau habis tapi karena ada sumber energi lain. Terus gak semua orang kerja sesuai dengan jurusannya. Gak masalah.    

Teman-Teman SMA, nanti kalo misalnya gak keterima lewat jalur SNMPTN selow aja, masih ada jalur SBMPTN kalo gak keterima juga masih ada PTS dan tahun depan. Pokoknya kalian harus yakin sama pilihan yang udah dibuat dan jangan lupa minta restu orang tua. Berdo’a juga penting. Walaupun terdengar klise tapi bagi aku yang udah ngelewatin masa-masa SNMPTN dan SBMPTN 3 hal tadi berpengaruh besar.

SEMANGAT YA :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline