Lihat ke Halaman Asli

Si Anak Badai

Lembaga Pendidikan

Cara Cina Mengumpulkan Point

Diperbarui: 19 November 2024   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Enam tim di grup C putaran ketiga penyisihan Piala Dunia 2026 zona Asia, dapat dibagi dalam dua kelompok besar. Para raksasa dalam satu kelompok: Jepang, Australia dan Arab Saudi. Para calon raksasa di kelompok kedua: Indonesia, Bahrain, Cina. Jatah dua tim yang langsung lolos piala dunia mestilah pada salah dua tim raksasa. Satu tim tersisa menempati peringkat ketiga, atau paling parah peringkat empat. Tim ini akan berlaga di putaran keempat.

Satu slot tersisa lainnya akan diperebutkan tiga tim calon raksasa. Siapa? Belum jelas, sebab masih akan tersisa lima pertandingan lagi. Atau sudah jelas, Cina akan lanjut ke putaran berikutnya.

Bukan apa-apa, dari setengah putaran ketiga ini berjalan, logika Cina lebih terlihat arahnya. Sepak bola tentu bukan logika semata walau banyak angka-angka di sana. Ungkapan bola itu bundar kadangkala semata penghibur buat tim lemah. Lihatlah bagaimana logika dan bola tidak bundar itu digunakan Cina. 

Kebetulan sekali di tiga pertandingan awal, Cina menghadapi kelompok raksasa. Tiga-tiganya kalah.  Logika dan bola tidak bundarnya memang seperti itu. Tidak mungkin calon raksasa mengalahkan para raksasa.

Cina mendapat poin nol. Sekaligus jadi bulan-bulanan. Analisanya Cina tim paling lemah di grup C. Mereka tidak siap untuk berlaga di kompetisi besar sekelas piala dunia. Mereka tidak pantas. Seolah tinggal Indonesia dan Bahrain yang bersaing.

Hingga memasuki pertandingan keempat dan kelima, menghadapi sesama tim calon raksasa. Logika dan bola tidak bundarnya, peluang Cina untuk menang sama besarnya dengan lawan. Lalu terjadilah, Cina mendapat poin sempurna. Enam point yang menghapus anggapan kalau ia tim paling lemah, paling tidak siap, sekaligus tidak pantas berada di piala dunia.

Enam poin yang bahkan menyeruduk para raksasa. Poin yang mestinya membuat malu para pemandang sebelah mata. Bila logika dan bola tidak bundar ini terus berjalan, de javu pada lima pertandingan berikut,  total Cina mendapat dua belas poin. Ini lebih dari cukup buat melaju di putaran keempat, atau jangan-jangan ketika Australia dan Arab Saudi saling bersaing sengit, Cina bisa berada di peringkat kedua untuk lolos langsung ke Amerika Serikat tahun lusa.

Cina telah berhasil dalam separuh perjalanan putaran ketiga. Kekalahan bahkan lebih memiliki dampak positif dibanding hasil imbang. Asal tim bisa menyikapinya dengan usaha lebih kuat untuk maksimal pada pertandingan yang memang sangat mungkin dimenangkan. Apalagi Indonesia dan Bahrain barangkali kadung menganggap mereka lemah. Sebuah sikap yang pantang dimiliki.

Belum terlambat bagi timnas kita menggunakan logika semacam itu. Bola tidak bundar seperti itu. Patok hasil seri ketika melawan para raksasa, menang saat berhadapan dengan Cina dan Bahrain. Dan ini menariknya, jika berhasil, kitalah yang memperoleh dua belas poin itu. Melaju ke putaran keempat, atau boleh jadi berada di peringkat kedua. Bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline