Lihat ke Halaman Asli

Michael Siahaan

Berpikir, bekerja, bersahaja.

Lelaki Bertongkat

Diperbarui: 22 Maret 2016   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lelaki Bertongkat"][/caption]Dari jauh ku pandang,
nyaris tak terlihat
hanya langkah bimbang
bersama tongkat kayu sepat 

Langkahmu tiada lagi cepat
Seperti dulu
Saat di mana kau masih berlari
Menemani kaki-kakiku yang mungil
Melindungiku dari petaka
Dari sedih yang berkunjung tanpa diduga  

Tak bisa dia memandangku,
Jarak kami terlalu jauh
Namun suaranya masih jelas
Bedanya, di sana tak ada lagi  
Pria dengan nada tegas
Berkata lantang dan berani 

Suara itu kini lemah,
Seakan tak bertenaga
Aku ingin menyentuh
Tapi apa daya
Kami terlalu jauh...

Tangan yang ketika itu
gendong tubuh mungilku
dengan sayang tanpa kaku
Kini berbayang pekat
Bergelut dengan tongkat
Paksa langkahmu tersekat

Aku tahu kau bersusah payah
Tetaplah tabah, Ayah!

 

(Jakarta, 21 Maret 2016) | ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline