Lihat ke Halaman Asli

Akibat dari Perkebunan Kelapa Sawit!

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


  1. Kerusakan Hutan

Hutan di Indonesia memiliki nilai ekonomi, sosial,lingkungan dan budayabaginegara danmasyarakat setempat khususnya. Jikaberbagai peranan itu tidak seimbang, yang satu lebih ditekankan daripada yang lainnya, maka keberlanjutan hutan akan semakin terancam. Hal ini terlihatselama 25 tahunterakhir ini, eksploitasi sumber daya dan tekanan pembangunan mempunyai pengaruh pada hutan. Dalam buku Agenda 21 Indonesia disebutkan bahwa salah satu faktor yangmenekankerusakanhutanIndonesia adalah dengan dibukanya perkebunan kelapa sawit dan pencemaran yang diakibatkan oleh pabrik kelapa sawit. World Resources Institute (WRI) mengemukakan pendapat bahwa penyebab kerusakan hutan tropis adalah penyalahgunaan HPH (hak penguasaan Hutan)yang bayak digunakan untuk pengembangan pertanian khususnya perkebunan salah satunya yaitu perkebunan kelapa sawit yang telah mengakibatkan kerusakanhutan yang sangat parah yang berujung pada pemanasan Global.

Sumber : A. Hakim Basyar, Perkebunan Besar Kelapa Sawit : Blunder Ketiga Kebijakan Sektor Kehutanan, ELAW Indonesia & CePAS, 1999

2.Terganggunya Spesies Orangutan

Orangutan adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat yang hanya hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia--khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun, di sejumlah wilayah di Indonesia, nasib hewan itu justru terlunta-lunta. Pusat Peneliti Hutan Tropis (PPHT) Universitas Mulawarman Kaltim menyebutkan bahwa salah satu penyebab semakin berkurangnya populasi orangutan karena banyak hutan yang awalnya sebagai tempat tinggal Orangutan sekarang dijadikan perkebunan kelapa sawit. Salah satu fakta yang terjadi didaerah Kalimantan Barat dimana banyak Orangutan yang dibantai karena memasuki areal perkebunan kelapa sawit, dimana yang seharusnya areal perkebunan kelapa sawit tersebut adalah hutan tropis sebagai tempat tinggalnya Orang utan.

Sumber : Pusat Peneliti Hutan Tropis (PPHT) Universitas Mulawarman Kaltim

3.Sumber Konflik Sosial Masyarakat

Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit banyak menimbulkan konflik antara masyarakat setempat dengan pihak perusahaan, salah satu yang terjadi yaitu didaerah riau, kalimantan, lampung bahkan di Bengkulu sekalipun. Kesenjangan dalam akses sumberdaya ekonomi antara pihak-pihak terkait, diantara masyarakat asli dengan pendatang, perusahaan besar dan pihak terkait lainnya di berpotensi menjadi sumber konflik sosial semacam itu.

Sumber : Sumardjo. 2009. Manajemen Konflik, Kolaborasi dan Kemitraan. Pusat Kajian Resolusi Konflik dan Pemberdayaan (CARE IPB), LPPM IPB. Bogor.

Diresume Oleh: Ronni Armando Siahaan Universitas Bengkulu Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline