Lihat ke Halaman Asli

Sajak Malam "murung"

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masih saja aku si malam yang bingung
tampak gempita namun bagi ku seperti berziarah
menonton layar maya yang membuat ku semakin gila
gila ku sebuah kegilaan akan tatih memenatih akal berakal

ah, aku semakin murung
diatas kedunguan ku akan kata diatas kata
biarkan saja murung rasa dihati selalu bersemayam
bermain dengan sunyi atau dengan keributan para penjejak kata

berbisik
melihat
menulis
berimaji

tapi tetap saja aku si dungu dengan kegilaan ku
meretak bagai daun dipangga diatas perapian hati
kosong tiada alur yang menerobos otak menuju perpaduan
seperti parapati murung akan sepi tiada kicau menari dan menghibur

ah, aku murung
ah, aku bingung
ah, tiada langkah

lebih baik aku bercumbu dengan sahabat ku

rokok
kopi
gitar
kertas
pena

demi memecah murung ku yang semakin aneh
melilit setiap kerongkongan ku yang semakin membisu
dan aku pun lelah menuju tikar persemayaman ku
menuju titik diwana dibalik punggung kosong namun indah

Banda Aceh 15 Mei 2010
Rusdiansyah Hutagalung "Si Sajak Dungu"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline