Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin Allah SWT, tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita...
Beliau datang dengan tersenyum dan wajah bersih berseri di depan pintu rumah kita.
Lalu….Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan merasa sangat berbahagia; memeluk beliau erat-erat, lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian tentunya kita akan memohon dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.
Beliau tentu tersenyum...
Namun, barangkali pula kita meminta Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat koleksi film didalam vcd kita yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkannya ke dalam.
Beliau tentu tersenyum...
Atau barangkali kita teringat pada gambar yang mengumbar aurat yang sengaja kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang dengan tergesa-gesa.
Beliau tentu tersenyum...
Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita letakkan di ruang tamu.
Beliau tentu tersenyum...
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap dirumah kita?