Seperti seekor ikan di sebuah danau yang berenang ke sana-sini, lalu bertemu sesama ikan lainnya, tetapi kemudian mereka berpisah karena ingin berpetualang dan melanjutkan perjalanannya masing-masing, demikian pulalah manusia individualistis memilih jalan kebebasan mereka sendiri-sendiri.
Menilik kasuistik pada kaum individualistis, bersosialisasi dengan orang lain seringkali merupakan sebuah pilihan, bukan keharusan. Individu-individu tertentu merasa bebas untuk menjauh dari orang-orang jika mereka menginginkannya.
Meski terkesan mengabaikan ikatan sosial, "tidak membutuhkan" kedekatan dengan orang lain dalam suatu hubungan memang membuat orang-orang pada akhirnya mengurusi urusannya sendiri.
Contoh konkret yang terjadi pada era digital sekarang ini, sebagian besar orang-orang sudah demikian bergantung pada teknologi dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Mereka dapat melakukan apa saja dengan satu sentuhan layar dan dapat membayar hampir semua jenis layanan, seperti transaksi perbankan, belanja, relokasi, kebersihan, bahkan layanan kesehatan saat kita sakit---dan semuanya dianggap normal.
Apalagi dengan kemunculan teknologi robot AI, hal-hal seperti jenis pertemanan, yang sebelumnya akrab dilakukan melalui kontak fisik antar individu, akan bisa digantikan oleh robot canggih. Meski terdengar ekstrem, ini menunjukkan betapa sedikitnya orang-orang akan saling membutuhkan kehadiran satu sama lain.
Di masa depan, bisa jadi kemajuan teknologi seperti itu menjadi arus utama dan digunakan secara luas untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap individu.
Kesendirian Cenderung Menjadi Pilihan Hidup
Dunia ketika orang-orang tidak perlu bertemu dan berbicara satu sama lain mungkin terdengar seperti mimpi buruk dystopia bagi sebagian mereka. Kemungkinan besar, banyak orang kemudian akan dihancurkan oleh tingkat kesepian mendalam karena kontak manusia ke manusia sangat jarang terjadi.
Namun terlepas dari konsekuensi yang parah tersebut, satu pertanyaan muncul, yaitu, apakah aspek "tidak membutuhkan" seperti itu menguntungkan atau merugikan seseorang?
Ketika berurusan dengan orang lain merupakan pilihan, seseorang bebas untuk mundur dan menghabiskan waktu dalam kesendiriannya. Meskipun beberapa orang tidak dapat menoleransi kesendirian dan lebih memilih untuk dikelilingi orang sebanyak mungkin, pengalaman kesendirian bermanfaat bagi orang-orang yang menghargainya, baik dipaksakan maupun tidak.
Mengenai hubungan interpersonal, "tidak membutuhkan" bisa menjadi berkah. Ya, dulu banyak solidaritas, aktivitas kelompok, dan keterlibatan dalam kehidupan satu sama lain. Namun, komunitas yang terlalu erat disinyalir bisa merusak ketenangan seseorang karena lingkungan sekeliling secara otomatis menjadi bagian dari drama yang mampu menghancurkannya.