Ketika berbicara tentang karakter, kita mungkin terkecoh pada hal-hal yang awalnya tampak baik, tetapi setelah diteliti lebih jauh sebenarnya justru menjadi karakter yang tidak baik.
Pengenalan karakter ini bukanlah sesuatu yang meyakinkan kita untuk melihat ke diri sendiri atau orang lain secara negatif, melainkan upaya mengetahui ketika sifat yang tampaknya positif sebenarnya hanya penyamaran dari karakter negatif.
Dengan memahami pentingnya pengidentifikasian karakter negatif yang disamarkan sebagai sifat berkualitas baik, maka fenomena ini bisa kita antisipasi ketika hal tersebut berdampak ke diri kita sendiri, bahkan ke hubungan kita terhadap orang lain, baik secara pribadi maupun profesional.
Berikut beberapa karakter negatif yang bisa menyamar sebagai sifat baik:
Ketidakpekaan dan ketidakbijakan dianggap sebagai kejujuran
Kejujuran adalah bagian penting dari komunikasi. Namun, mengatakan sesuatu dengan jujur tidak selalu merupakan hal yang bijak ketika kita memberitahukan kepada orang lain tentang apa yang kita pikirkan meskipun itu tepat.
Kejujuran bisa dianggap hal yang tidak sopan jika tidak sesuai dengan situasinya. Kita mungkin sangat mudah mengatakan sesuatu yang benar tanpa mempertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi orang lain.
Ketidakpekaan dan ketidakbijakan kemungkinan besar malah mengakibatkan kita mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti perasaan seseorang atau membuatnya merasa tidak nyaman terhadap perkataan kita tersebut.
Maka pentingnya kita mengantisipasi karakter ini akan membuat kita bekerja keras untuk menjadi peka terhadap perasaan orang lain dan lebih bijaksana tentang bagaimana kata-kata kita memengaruhi orang lain tersebut.