Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Harus QWERTY ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kenapa sih susunan tombol huruf di keyboard dan handphone harus  “QWERTYUIOP” ? Emangnya siapa yang bikin standard ini ya ? Dan sejak kapan ?

[caption id="attachment_208045" align="aligncenter" width="300" caption="http://denisuryana.files.wordpress.com/2010/01/800px-qwerty_keyboard.jpg"][/caption]    

Harus cari tau, nih. Jangan cuma tau make doang, tanpa tau alasan kenapa harus begitu. 

Pertama-tama kudu tau sejarah keyboard dulu dunk, ya ? Wow, ternyata keyboard  sudah ada sejak tahun 1860-an. Pembuatnya si Sholes dan Dunsmore. Oh, semula mereka bikin urutsesuai abjad—ABCDEFGH, dst. Rupanya kecepatan mengetik orang-orang meningkat cepat, mengakibatkan tombol tertentu menjadi sering macet. Ujung-ujungnyamalah menghambat pekerjaan.

 

Akhirnya susunan tombol keyboarddiubah. Susunannya terbagi dalam empat baris : baris teratas “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.Pada tahun 1873, desain ini diproduksi secara massal.

 

Selain itu, muncul desain keyboard Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Katanya nih, inilah desain yang lebih efisien, cepat, dan ergonomis.

 

Terus, kenapa tetep QWERTY yang populer ya ? Emangnya seberapa unggul sih desain QWERTY ? Apakah nggak ada kelemahannya ? QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan, tapi karena penetrasi pasar yang kuat dan orang sudah terbiasa menggunakan QWERTY, maka desain ini menjadi terstandardisasi.QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional pada tahun 1966.

 

Wuih, segitu hebatnya faktor kebiasaan ya ? Berhati-hatilah dengan kebiasaan kita, apalagi kebiasaan yang buruk. Karena kebiasaan akan membentuk karakter, dan karakter akan membentuk kepribadian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline