Lihat ke Halaman Asli

Eyang Kakung

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_181955" align="aligncenter" width="300" caption="Kakek Penarik Becak yang Kehilangan Becaknya"][/caption]

Eyang Kakung,

dari kampung

datang ke kota penuh gedung

selingkung

mencari si Sulung

yang mutung

meninggalkan kampung

-----------------------------

Eyang Kakung,

dari kampung

membawa rebung

mengadu untung

menjualnya di pasar ujung

eee . . . pasarnya mutung !

-----------------------------

Eyang Kakung,

menjadi bingung

memilih jadi pengepung

barang pulung

agar hidup bersambung

pulang malah kecemplung

esoknya ditemukan terapung

di sungai Ciliwung

-----------------------------

Eyang Kakung,

mati menanggung rindu menggunung

tak jua bersua dengan si Sulung

cinta Ayah kepada anak, tak hubung

ah, nasibmu tak beruntung

***

* Shy persembahkan puisi ini kepada seluruh Kakek yang masih harus berjuang keras untuk menghidupi diri dan keluarganya. Semoga tak semalang nasib Eyang Kakung dalam puisi ini.

J A N G A N   M E N Y E R A H . . .

Sumber foto dan inspirasi : dari sini

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline