Lihat ke Halaman Asli

Nikmatnya Poliandri dan Orgasme Berkali-kali

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala orang-orang sibuk memperdebatkan Poligami, saya tak ambil pusing. Toh, saya sebagai wanita juga melakukan perihal serupa-suka bergonta-ganti pasangan, tepatnya ber-Poliandri. Hari ini dengan si dia, esok dengan si pulan, lusa dengan Mr.X, dst. Para pasangan saya itu pun saling mengetahui satu sama lain, tak ada masalah. Bahkan, kami tinggal seatap. Kata siapa wanita tak bisa memiliki pasangan lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan ? Kadang dalam sehari pun saya bisa bersama dengan dua pasangan sekaligus, bisa juga lebih. Canggih kan ?

Jangan ngiri, ya ? Anda juga bisa, kalau mau....mau ? Oh iya, tak setiap pasangan mampu membuat saya orgasme. Apalagi sampe orgasme berkali-kali ? Tapi, percaya deh....jika saya mendapatkan pasangan yang tepat, saya bisa mencapai orgasme berkali-kali. Hal itu meng-afeksi saya, sehingga terbitlah rasa sayang saya padanya. Tak jarang, orgasme itu membuat otak saya semakin aktif. Ada impuls yang mempengaruhi gerak motorik saya, untuk berbuat lebih ! Nggak percaya ? Mari baca penjelasan saya. Haha, jangan berpikir negatif dulu pada saya, Sobat ! Tariklah kursimu ! Duduklah mendekat, bacalah penjelasanku dengan hati dan pikiran terbuka. Hargailah keterbukaanku ini. Begini, Sobat.... Aku ini memang seorang wanita. Tak mengapa, bukan ? jika aku memutuskan untuk ber-Poliandri dengan Ka(k)mus, kumcer, novel, teenlit, chicklit, dan sebangsanya. Toh, aku masih waras. Setidaknya tak sesinting gamer di suatu negara yang jauh dari sini, di mana gamer itu sampai menikahi gadis virtual yang notabene adalah tokoh dalam game kesayangannya. Aku memang ber-Poliandri, tapi tak sampai menikahi buku-bukuku itu, kok. Mengenai orgasme, bukan salahku....jika buku-buku itu begitu meng-inspirasiku, meng-afeksi-ku, bahkan menimbulkan impuls untuk menuliskan sesuatu setelah aku membacanya. Ada sensasi kenikmatan tersendiri, saat aku larut dalam setiap jengkal isi buku. Barisan kata itu terkadang nampak bersinar di bagian tertentu, merenggut perhatianku. Mendorongku untuk mengendapkannya dalam benak, ‘tuk kemudian beternak kata darinya. Hoaa....otakku layaknya organ reproduksi, bukan ? Masukkan kata, maka lahirlah "anak-anak" kata (tanpa proses kehamilan selama 9 bulan). * Kata hanyalah alat komunikasi, jika kata membuat Anda salah persepsi....salahkan pikiran Anda yang ber-konotasi. Glosarium po·li·an·dri n sistem perkawinan yg membolehkan seorang wanita mempunyai suami lebih dr satu orang dl waktu yg bersamaan afek·si /aféksi/ n Psi 1 rasa kasih sayang; 2 perasaan dan emosi yg lunak im·puls n 1 rangsangan atau gerak hati yg timbul dng tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan; dorongan hati; ko·no·ta·si n Ling tautan pikiran yg menimbulkan nilai rasa pd seseorang ketika berhadapan dng sebuah kata; makna yg ditambahkan pd makna denotasi sumber gambar : dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline