Lihat ke Halaman Asli

Produsen Wearpack Airbag yang Tak Lupa Membuat Jaket Airbag untuk Para Pengguna Roda Dua

Diperbarui: 20 Mei 2022   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Wearpack airbag merupakan sebuah jaket balap yang di desain untuk balap yang dilengkapi dengan airbag atau gelembung udara untuk meminimalisir cedera pada saat kecelakaan terjadi, hal ini bisa dibilang sebuang perkembangan teknologi dimana sebelumnya MotoGp belum meresmikan wearpack airbag ini secara resmi. Pada Oktober 2016, penyelenggara MotoGp telah mengumumkan pemasangan sistem airbag pada setiap pengendara untuk musim 2018 nantinya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko yang fatal pada setiap perlombaan MotoGp disetiap musimnya. Ada beberapa brand yang sudah membuat wearpack untuk ajang MotoGp yaitu, Alpinestars, Dainese, Furygan, Revit, Bering dan IXON.

Dalam dunia perindustrian baik dari Dainese dan Alpinestars yang sudah membuat jaket airbag yang ditargetkan bagi para pengguna sepeda motor di seluruh dunia. Yang diberi nama Teknologi D-Air dan Tech-Air sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan, setiap sistem ini memiliki airbag yang berada didada yang tersembunyi pada jaket yang sudah di desain khusus. Teknologi canggih ini akan membuat para pemilik sepeda motor merasa sangat aman saat berkendara apalagi pada saat mengendarai sepeda motor dengan kencang, karena salah satu faktor keselamatan dalam berkendara yaitu gear atau peralatan dalam berkendara. Pabrikan ini sudah memiliki banyak sensor untuk mencegah adanya kegagalan pada airbag, jika satu accelerometer mendeteksi kecelakaan sementara yang satunya tidak maka airbag akan mengembang secara otomatis.

Ada perangkat yang bernama GPS yang tertanan didalam jaket airbag ini yang berfungsi untuk mengetahui seberapa cepat motor melaju. Karena airbag hanya akan mengembang saat kecepatan mencapai 25-30 Km/jam. Tetapi tenang saja airbag ini menggunakan sistem D-Air yang dimana ada microfilament yang terdiri dari juataan dilament kecil yang menghubungkan semua sisi airbag. Pada sistem D-Air ini airbag akan mengembang dalam waktu 45 milidetik, sementara jika dibandingkan dengan berkedip yang rata-ratanya 300-400 milidetik. Sedangkan pada Tech-Air memiliki dua tipe yaitu race yang bisa dihubungkan dengan laptop dan dapat mengubah frimeware sementara untuk yang tipe street tidak bisa. Tech-Air akan dapat memicu satu dari tabung argon dan mengisi airbag dengan waktu 45 meilidetik. Jika keduanya terpicu secara bersamaan maka airbag akan mengembang dalam waktu 25 milidetik. Hal tersebut akan sangat cocok apabila digunakan untuk turing dan speeding pada saat berkendara apalagi di padukan dengan desain yang sporty dan gagah itu menjadi salah satu pilihan karena itu menjadi salah satu gengsi yang bisa di tonjolkan selain motor si pengendara.

Menurut saya dengan adanya produsen yang membuat jaket airbag ini dapat meningkatkan industri olahraga yang memiliki teknologi yang canggih dan nantinya semua orang juga dapat mersakan apa yang sudah di buat oleh setiap produsen yaitu jaket airbag. Mungkin jaket airbag ini lebih mahal dari jaket berkendara sebelumnya tetapi jaket airbag ini memiliki kelebihan yang dapat bermanfaat bagi kita sendiri, bisa dibayangkan apabila kita sedang berkendara menggunakan jaket biasa dan terjadi kecelakaan maka kemungkinan besar akan terjadi luka-luka serta cidera yang fatal, sedangkan jika kita berkendara menggunakan jaket airbag ini maka tingkat presentase luka-luka dan cidera dapat diminimalisir dengan menggunakan jaket airbag ini. Jadi jika di bandingkan maka dapat simpulkan jaket airbag ini sangat bermanfaat bagi pengendara motor.

Bisa dibilang jaket airbag ini sama seperti peralatan canggih lainnya, sistem airbag ini pertama dikembangkan dan digunakan pada MotoGP sebelum nantinya diproduksi masal dan digunakan oleh para pengguna motor roda dua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline