Kunjungan James Cook pada tahun 1770 memulai proses pengusiran suku Aborigin dari tanah asli mereka. Pada masa itu, Cook berangkat berlayar dengan maksud untuk menguasai tanah tak berpenghuni di Benua Selatan dan juga untuk menjalin perjanjian dengan masyarakat asli yang tinggal di kawasan tersebut. Setelah kedatangan Cook, terungkap bahwa ia tidak menghiraukan kenyataan bahwa tanah tersebut telah dihuni dan gagal mendapatkan persetujuan dari penduduk suku Aborigin. Ia kemudian terpaksa berbohong bahwa daerah tersebut tidak berpenghuni.
Pembangunan koloni dilakukan secara bertahap oleh pemerintah Inggris di sana, dimulai dari New South Wales. Banyak alasan dibuat untuk melancarkan pembangunan koloni di Benua Australia. Hingga pada akhirnya Inggris menjadikan Australia sebagai wilayah pembuangan para narapidana atau tahanan mereka. Dengan membuka koloni-koloni baru, Inggris tentu juga membutuhkan wilayah baru untuk menempatkan para narapidana tahanan mereka. Dengan demikian berkurangnya wilayah-wilayah suku Aborigin dan mereka semakin terdesak dengan pembukaan koloni-koloni baru yang menyusutkan wilayah suku mereka.
Selain itu, suku Aborigin juga sangat menderita akibat merebaknya wabah penyakit. Mereka tidak memiliki kemampuan yang efektif dalam melawan penyakit yang disebarkan oleh koloni dengan sengaja. Penyakit seperti cacar, sipilis, dan influenza menyebar dengan cepat di kawasan tersebut melalui pelaut dan mereka yang menjadi narapidana. Dalam waktu kurang dari satu tahun, lebih dari setengah populasi penduduk Aborigin meninggal akibat wabah. Koloni juga merusak ekosistem yang ada. Menggunakan alat tangkap yang besar, mereka berhasil menangkap ikan berukuran besar. Sementara itu, populasi kanguru terus menurun karena kegiatan berburu yang berkelanjutan.
Selain itu, mereka juga membuka lahan dan mengakibatkan pencemaran air. Orang-orang Aborigin mengalami kelaparan sebagai akibatnya. Dengan begitu, Suku Aborigin menjadi bergantung pada makanan dan pakaian yang berasal dari bangsa kulit putih.
Dorongan yang mendorong perlawanan orang-orang Aborigin terhadap kolonisasi Inggris juga tumbuh dengan berlalunya waktu. Pada awalnya, dorongan tersebut hanya sebatas mengusir kolonis yang mengganggu komunitas mereka. Namun seiring berjalannya waktu, perjuangan bangsa Aborigin berubah menjadi semangat untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan menjadi bangsa yang merdeka di tanah air mereka.
Tentu tidaklah mudah untuk tetap semangat dalam melawan kekuasaan koloni Inggris, terutama ketika melihat sejauh mana kemajuan Australia sejauh ini. Populasi Suku Aborigin semakin menurun seiring berjalannya waktu, sehingga mereka tersingkir diatas tanah air mereka sendiri. Sementara populasi bangsa keturunan Inggris semakin meningkat di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H