Lihat ke Halaman Asli

SH Tobing

Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Lindungi Keluarga, Lindungi Tetangga!

Diperbarui: 29 November 2023   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Milik pribadi

Saya tinggal di komplek perumahan dengan tetangga-tetangga yang lumayan mapan kondisi ekonominya. Banyak yang menyandang berbagai profesi dan jabatan idaman orang pada umumnya, seperti dokter, pengusaha, anggota DPRD, Direktur, General Manager, Pengacara, perwira TNI, Dosen hingga Artis.

Keamanan cluster yang kami tempati masuk ketegori baik, sehingga cukup banyak orang asing, terutama Korea yang tinggal di cluster kami.

Pet

Namun sayangnya ada saja, walau hanya sedikit, dari warga cluster kami yang tidak memikirkan kepentingan orang lain, sehingga etika mereka membawa peliharaannya dalam hal ini adalah anjing, jalan keliling cluster, mereka tidak perduli dengan kotoran sang anjing, kadang membiarkannya di jalan, padahal dengan mudah mereka dapat memungutnya dan membuang ke tong sampah.

Akibatnya kami semua sepakat untuk membuat aturan agar para pemilik anjing segera membersihkan kotoran yang ditinggalkan peliharaannya, dan sejauh ini aturan tersebut efektif sehingga sudah cukup lama kami tidak menemui, atau tidak ada keluhan tetangga atas kotoran binantang di jalanan.

Kucing juga kadang cukup mengganggu, apalagi kalau mereka dalam masa birahi, namun umumnya tetangga tidak mempermasalahkannya, karena kucing cukup pandai "menyembunyikan" kotoran mereka.

Namun demikian kucing sering menyakar-nyakar kendaraan dan tidak jarang membuang air kecil ke ban kendaraan dan pot yang menimbulkan bau menyengat. Tapi anehnya tidak ada tetangga yang complain terkait kucing.

Asap Kendaraan

Binatang peliharaan memang kadang mengganggun, namun gangguan yang cukup berbahaya bagi kesehatan adalah asap kendaraan yang masuk ke dalam rumah.

Sebagian orang mungkin mengaggap remeh asap kendaraan, karena sering kita "hirup" di jalanan, namun asap kendaraan yang masuk ke rumah biasanya akan sulit keluar, sehingga konsentrasi yang kita hirup akan tinggi sekali, meracuni kita apalagi ada anak-anak balita yang masih rentan.

Memanaskan kendaraan sebelum digunakan adalah hal yang wajar, namun memanaskan kendaraan sampai lebih dari 15 menit, bahkan kadang hingga 30 menit adalah tindakan yang berlebihan.

Lebih parah lagi apabila memanaskan kendaraan tersebut dengan menginjak pedal gas hingga RPM tinggi, yang menurut hemat saya itu bukan lagi masuk kategori memanaskan kendaraan dengan wajar, tetapi aktivitas servis sebagaimana yang dilakukan bengkel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline