Lihat ke Halaman Asli

SH Tobing

Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Pemerintah Tidak Didukung Pemerintah?

Diperbarui: 5 Oktober 2020   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hunger Games Covid19! Sumber: Kemenkes

Pagi ini saya menerima share tentang pertumbuhan inveksi covid19 yang sudah mencapai 300.000 penderita,  sejak bulan Maret ketika penderita pertama di Indonesia di temukan.

Ilustrasi yang di share itu sangat menyedihkan, karena pertumbuhannya sangat tajam, yang ditunjukan dengan rentang waktu yang semakin sempit untuk melipat gandakan penderita.

Dengan ilustrasi tersebut kita bisa bayangkan untuk mencapai 400 ribu tidak diperlukan waktu yang lama. Bahkan mungkin 1 juta?

Saya pribadi melihat bahwa pertumbuhan kasus ini bukan hanya karena pengujian ditingkatkan, tetapi juga karena dukungan kepada kebijakan pemerintah tidak dijalankan dengan sepenuh hati. Tidak dijalankan dengan semaksimal mungkin, dengan berbagai upaya yang sebenarnya bisa dilakukan oleh para jajaran pemerintah di bawah.

Sehingga wajar kalau saya sebutkan bahwa pemerintah tidak didukung pemerintah.

Kalau yang tidak dengan sepenuh hati menjalankan kebijakan pemerintah pusat adalah pemerintah daerah mungkin bisa dimengerti, karena sebagian pemerintah daerah berasal dari partai yang tidak mendukung pemerintah pusat. Sehingga sangat manusiawi ketika mereka tidak dengan sungguh-sungguh menjalankan instruksi pusat. 

Tetapi yang jadi masalah adalah kalau yang tidak mendukung adalah berbagai pihak yang berada di bawah perintah langsung dari pemerintah pusat, yaitu di bawah TNI Polri, Department dari berbagai kementrian, dan lembaga-lembaga lain termasuk perusahaan-perusahaan BUMN!

Yang saat ini saya lihat masih belum maksimal mencari cara untuk mengurangi kerumunan orang adalah bank BUMN.

Masih banyak nasabah-nasabah yang harus antri sampai ke halaman, berpanas-panas menunggu giliran.

Bank tersebut memang melakukan upaya protokol kesehatan, tetapi sebatas nasabah yang berada di lingkungan kantor. Mereka tidak perduli dengan nasabah yang berkerumun di luar gedung karena mengantri!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline