Lihat ke Halaman Asli

shovy auliya

Mahasiswa Universitas Surabaya

Gaya Kepemimpinan Gibran Sebagai Walikota Solo di Era Milenial

Diperbarui: 23 Mei 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Ø Abstrak
Gibran Rakabuming Raka, sebagai Walikota Solo, menunjukkan gaya kepemimpinan yang berbeda dan efektif dalam mengelola kota Solo. Sehingga Gibran harus menggunakan strategi komunikasi yang lebih efektif dan berbasis teknologi masa kini, seperti menggunakan media sosial untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, Gibran juga menunjukkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang signifikan, seperti menghilangkan pungli dari Kota Solo, mengubah citra negatif yang sempat melekat di Kota Solo, dan revitalisasi pasar dan taman. Oleh karena itu kesimpulan ini menunjukkan bahwa Gibran memiliki potensi sebagai pemimpin yang efektif dan mampu mengelola kota dengan cara yang berbeda dan lebih modern.
Kata kunci: Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo, Gaya Kepemimpinan, Strategi Komunikasi, Media Sosial, Kepemimpinan Muda, Revitalisasi Kota.
Ø Pendahuluan
Kepemimpinan adalah inti dari suatu organisasi atau kelompok karna kepemimpinan merupakan penggerakan bagi sumber dan alat bagi suatu organisasi atau kelompok. Dengan demikian, perana kepemimpinan untuk mencapai visi dan misi organisasi dapat dikatakan bahwa sukses atau kegagalan suatu organisasi dilihat dari kualitas kepemimpinan seseorang yang memimpin dalam organisasi itu. Di era milenial, kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Solo telah menarik perhatian masyarakat. Pencalonan Gibran sebagai Walikota Solo memunculkan pro kontra. Dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain Gibran cukup kaku dan kurang bersahabat dengan media. Menurut CNN Indonesia, pencalonan ini menuai kritik dari kalangan mahasiswa di kota tersebut. Mereka memandang dipilihnya Gibran sebagai bakal calon Walikota Solo sebagai ancaman bagi demokrasi karena diduga memicu terbentuknya Dinasti Politik. Kemudian Gibran mengeluarkan pernyataan dan membantah keikutsertaanya dalam pencalonan Walikota Solo bukan sebagai politik dinasti, ia menyatakan bahwa dirinya telah mengikuti kontestasi bisa menang, bisa kalah, bisa dicoblos, bisa tidak. Jadi tidak ada kewajiban untuk mencoblos dirinya, karena ini kontestasi bukan penunjukkan. Gibran, sebagai anak kandung Presiden Jokowi Dodo telah menunjukan gaya kepemimpinan yang berbeda dari sang ayah. Selama Gibran menjabat sebagai Walikota Solo menunjukkan kemampuannya dalam mengelola kota terebut. Gibran memiliki strategi komunikasi yang lebih efektif dan berbasis teknologi masa kini untuk mengelola kota Solo, yaitu dengan menggunakan media sosial yang dijadikan salah satu alat yang paling efektif dalam menghubungkan masyarakat dengan pemerintah dan sebaliknya. Media sosial merupakan perkembangan dari web berbasis jaringan internet yang dikemudian hari membantu masyarakat untuk saling berkomunikasi, berpartisipasi serta membangun sebuah jaringan secara online. Oleh karena itu, pemerintah dapat lebih mudah dalam mengkomunikasikan informasi dan kebijakan kepada masyarakat, serta menyatukan tanggapan dan masukan dari masyarakat. Sehingga, media sosial digunakan untuk mengumpulkan informasi agar pemerintah dapat lebih efektif dalam mengelola kota Solo.
Ø Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kulitatif yang diuraikan dalam bentuk deskriptif dengan pendekatan study literatur yang bertujuan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dari penelitian tersebut. Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menggambarkan dan menjelaskan gaya kepemimpinan Gibran pada masa jabatannya saat menjadi Walikota Solo.
Ø Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang biografi Gibran Rakabuming Raka semasa menjabat sebagai Walikota Solo, profil lengkapnya diketahui Gibran Rakabuming Raka lahir di di solo pada 1 Oktober 1987, berusia 36 tahun dan merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo. Ia adalah pendiri perusahaan kuliner Markobar dan membuka usaha katering Chilli Pari. Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021 sebagai wali kota termuda dalam sejarah kota tersebut, usia 33 tahun. Pada tahun 2018, Gibran Rakabuming Raka mendirikan Aplikasi Kerjaholic bersama tim Leonard Hidayat, Josh Ching, Michael, Daniel Hidayat. Aplikasi ini menghubungkan pencari kerja dengan pihak yang membutuhkan pekerja lepas dan paruh waktu. Pada 20 Juli 2019, Gibran bersama adiknya Kaesang Pangarep, Chef Arnold Poernomo, dan Randy Julius mendirikan restoran Mangkokku setelah sebelumnya membentuk Goola pada 17 Agustus 2018 dan mendapatkan pendanaan senilai Rp 71 miliar dari Alpha JWC Ventures. Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Walikota Solo pada 26/2/2021 dan gaya kepemimpinan yang digunakan berbeda dengan pendahulunya yaitu F. X . Hadi Rudyanto karena adanya perbedaan pengalaman antara mereka berdua, tetapi perbedaan-perbedaan itulah yang dinilai akan mempengaruhi gaya kepemimpinan mereka. Menurut analisis politik Sunny Ummul Firdaus, sebagai pemimpin muda, Gibran pasti akan mengikuti konsep kepemimpinan yang milenial yaitu akan banyak inovasi, sering berkomunikasi dengan jajarannya, serta mengutamakan kolaborasi dengan banyak elemen daripada mengedepankan hierarki, dan juga akan memberdayakan semua anggotanya dengan baik serta cepat dalam mengambil keputusan. Disini penulis akan membahas lebih dalam tentang Strategi yang dilakukan Gibran saat ingin mencoba mencalonkan hingga menjadi Walikota Solo:
1. Penerapan Strategi Komunikasi
Dari penelitian ditemukan bahwa Gibran Rakabuming Raka lebih banyak menerapkan strategi presentasi diri yanglebih aktif, yaitu mengembangkan dan menciptakan identitas dirinya agar masyarakat dapat menilai dan mengetahui tentang bagaimana sosok Gibran tersebut. Contoh langkah kreatif Gibran dalam menerapkan strategi dirinya dengan memposting segala kegiatan yang menguntungkan dan memperhatikan masyarakat di media sosial untuk mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap dirinya dan untuk mendapat lebih banyak perhatian sehingga tumbuh rasa kepercayaan masyarakat bahwa Gibran mampu memimpin Kota Solo. Gibran seringkali menjadi sorotan publik dan mencuri perhatian netizen karena dalam beberapa wawancara televisi Gibran kerap menarik perhatian publik danperhatian netizen. Kejadian tersebut mendapat perhatian luas dari audiens yang didominasi oleh Milenial dan Gen Z. Apalagi Gibran kerap berinteraksi langsung dengan audiensnya di media sosial tersebut. Strategi komunikasi di media sosial merupakan strategi yang lebih efektif karena memfasilitasi hubungan antar masyarakat dengan pemerintah, sehingga pemerintah akan lebih mudah dalam mengkomunikasikan informasi dan kebijakan kepada masyarakat, serta memungkinkan pemerintah dalam menerima seluruh tanggapan dan masukan dari masyarakat agar pemerintah dapat lebih efektif dalam mengelola kota Solo.
2. Keputusan yang dilakukan Gibran selama menjabat sebagai Walikota Solo
Sebagai Walikota Solo Gibran menunjukkan beberapa gebrakan yang signifikan selama masa jabatannya. Dengan kebijakan yang diterapkan selama kepemimpinan, Gibran menjelaskan terdapat perubahan yang dimana perekonomian kota tersebut berhasil tumbuh hingga mencapai angka 6,25 persen. Pada awal masa jabatanya sebagai Wali kota, laju pertumbuhan ekonomi Solo tercatat minus 1,74 persen. Berikut adalah beberapa keputusan yang diambil Gibran semasa menjabat sebagai Walikota Solo :
• Menghilangkan Pungli dari Kota Solo
Gibran telah melakukan beberapa upaya salah satu contohnya adalah oprasi pemecatan terhadap Kepala Desa Gajahan Suparno sebagai tersangka yang diduga ikut terlibat melakukan pungutan liar atau pungli. Diduga hasil pungli diyakini mencapai belasan juta rupiah dalam kisaran waktu 15 hari. Gibran secara langsung turun ke jalan untuk mengembalikan uang hasil pungli yang dikumpulkanya.
• Mengubah Citra Negatif yang Sempat Melekat di Kota Solo
Ia ingin menjadikan kota solo sebagai kota toleransi dengan menerapkan hal tersebut kepada ornamen keagamaan yang dipajang di kawasan Balai Kota Solo saat peringatan hari raya. Ornamen dipasang sesuai tema agama yang tengah merayakan hari raya. Keinginan tersebut didukung oleh tokoh agama di Kota Solo yang mendukung kebijakannya.
• Revitalisasi Pasar dan Taman
Salah satu fokus utamanya mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan potensi pariwisata kota. Bersama pemprov kota Solo melakukan sebuah gebrakan revitalisasi pasar dan taman agar terlihat bersih dan nyaman bagi para pengunjung. Salah satu contohnya adalah pasar Jongke, pasar tersebut sengaja di konsep sebagai pasar ramah lingkungan dan ramahj difabel.
3. Gaya Kepemimpinan Gibran
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahnya agar dapat mencapai tujuan dalam organisasi. Gaya kepemimpinan dapat mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam organisasi tertentu. Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seseorang itu berbeda satu sama lain. Karena pada suatu waktu tertentu kebutuhan kepemimpinan dari suatu organisasi dapat berubah dengan adanya waktu. Dengan demikian Gibran Rakabuming Raka, sebagai Walikota Solo dinilai memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Gibran memiliki karakter cepat dan cekatan dalam menanggapi persoalan yang terjadi dilapangan. Gibran juga memiliki sis rasional intelektual yang sangat mempengaruhi kepemimpinan muda yang berusia 33 tahun, karena mengenyam pendidikan dan tinggal cukup lama di Singapura.
Ø Kesimpulan
Gibran Rakabuming Raka, sebagai Walikota Solo, memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dan efektif dalam mengelola kota Solo. Gibran menunjukkan kemampuan dalam mengelola kota dengan menggunakan strategi komunikasi yang lebih efektif, seperti menggunakan media sosial untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, Gibran juga menunjukkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang signifikan, seperti menghilangkan pungli dari Kota Solo, mengubah citra negatif yang sempat melekat di Kota Solo, dan revitalisasi pasar dan taman. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa Gibran memiliki potensi sebagai pemimpin yang efektif dan mampu mengelola kota dengan cara yang berbeda dan lebih modern.

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Arisya Adhani Novandra (394) Aisha Putri Naiatus S (402) Anastasya Putri Vika N (403) Shovy Auliya Suhel L (410)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline