Lihat ke Halaman Asli

Al-Khawarizmi sebagai Seorang Ilmuwan Matematika

Diperbarui: 1 Juli 2023   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muḥammad bin Mūsā Al-Khawārizmī adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi dari Persia. Dia lahir di Khwārizm (sekarang Khiva,Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan Baghdad. (Muhtar, 2014).

Di bawah pemerintahan Raja Al-Ma'mun (813-833), Al-Khwarizmi menjadi anggota dari "Rumah Kebijaksanaan", juga dikenal sebagai Dār Al-Hikma, sebuah akademi ilmuwan yang didirikan di Baghdad oleh Khalifah Harun Al-Rasyid, tetapi lebih disukai oleh Al-Ma'mun karena kepentingannya sendiri. Untuk itu, Al-Khwarizmi berhasil menulis karya yang terdiri dari risalah astronomi dan Aljabar, yang didedikasikan untuk penguasa.

Salah satu karya terpenting beliau adalah dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, dan kartografi. Aljabar dan trigonometri adalah bidang-bidang lain yang beliau pelajari. Salah satu bukunya yang ditulis pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (Arab والمقابلة الجبر حساب في المختصر الكتاب), diberi nama karena pendekatan logika dan sistematisnya dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat. Pada abad ke-12, buku pertama ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. (Muhtar, 2014)

Al-Khawarizmi terkenal karena keahliannya dalam matematika dan astronomi. Sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Khalifah Ma'mun berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Studi ini terjadi di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran sebenarnya dari garis tengah Bumi. Sebuah perhitungan yang luar biasa saat itu dapat dilakukan. Selain itu, AlKhawarizmi menulis buku tentang penghitungan waktu yang menggunakan bayang-bayang matahari. Al-Khawarizmi juga merupakan seorang ahli geografi. Bukunya yang berjudul Surat al-Ardl (Bentuk Rupa Bumi) berfungsi sebagai dasar geografi Arab. Karya itu masih ada di Strassberg, Jerman.

Menurut Muhammad Gharib Jaudah, “Dalam bukunya al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr”. Sebelum al-Khawarizmi membuat angka nol, para ilmuwan menggunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan angka, untuk memastikan bahwa setiap angka tidak saling tertukar. Namun, ilmuwan Barat lebih suka menggunakan raqam al-binji, sebuah daftar angka arab yang termasuk angka nol, yang ditemukan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan digunakan sekitar 250 tahun setelah penemuan al-Khawarizmi. (Kurnia, 2011)

Beberapa karya tulis yang telah ditulis oleh Alkhawarizmi yaitu :

  • Kitab al-mukhtasar fi Hisab al-jabr wal Muqabalah. 
  • Persamaan linier dan kuadrat diuraikan dan dijelaskan dalam kitab ini. Kitab Aljabar karya al-Khawarizmi menguraikan perhitungan yang lengkap dalam memecahkan akar positif polynomial persamaan sampai dengan derajat kedua, metode dasar pengurangan dan penyeimbangan yang berarti bahwa perubahan syarat mengurangi sisi lain dari persamaan, yaitu pembatalan syarat-syarat, yang merupakan sisi yang berlawanan dari persamaan. (Setiawan, 2015)
  • Kitab Dixit Algorizmi
  • Merupakan salah satu karya terkenal dari Al-khawarizmi tentang ilmu aritmetika. Dalam buku itu, dia menetapkan prinsip untuk memasukkan angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian ke Eropa.
  • Kitab Shurah al-Ardh.
  • Membahas mengenai bentuk bumi dan disimpan di Strassburg (Jerman).
  • Kitab al-‘Amal bi Usthurlab dan Kitab ‘amal al-Usthurlab.
  • kitab ini membahas tentang pembuatan astrolabe dan cara menggunakannya.

Sedangkan beberapa penemuan oleh Al-Khawarizmi yaitu :

  • Bidang Matematika (Penemuan Aljabar, Algoritma, Trigonometri, Penemu Bilangan Nol)
  • Bidang Ilmu Astronomi (Diagram astronomi dan ikut serta dalam mengukur lingkaran bumi).
  • Bidang Geografi (Membuat peta yang lebih detail daripada peta yang dibuat oleh Ptolomeus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline