Judul buku : The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Styles)
Genre : Fiksi Kriminal
Penulis : Agatha Christie
Jumlah halaman : 272
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 1920
Buku yang berjudul The Myterious Affair at Styles merupakan debut awal Agatha Christie sebagai Ratu Misteri. Buku yang telah ditulis satu abad yang lalu mengisahkan pengalaman Arthur Hasting dalam menangani kasus pembunuhan di Styles (salah satu desa di Inggris) dengan dibantu oleh sahabatnya, Hercule Poirot, seorang mantan anggota polisi dan detektif handal dari Belgia.
Kisah ini bermula dari Hasting mengunjungi teman masa kecilnya yang tinggal di Styles, John Cavendish. Setiba di Styles Court, rumah desa keluarga Cavendish, Hasting bertemu dengan ibu tiri John (Emily Cavendish, yang kemudian menjadi Emily Inglethrop) dan adik kandung John (Lawrence Cavendish). Selain itu, Hasting juga diperkenalkan kepada penghuni lain Styles Court yaitu Alfred Inglethrop (suami baru Emily), Mary Cavendish (istri John), Cynthia Murdoch (anak asuh Emily), Evelyn Howard (pelayan setia Emily), dan pelayan rumah lainnya. Keluarga Cavendish merupakan salah satu keluarga kaya di Styles yang hartanya berasal dari wasiat ayah kandung John.
Semua terlihat baik-baik saja sampai dua belas hari kemudian. Malam nahas menimpa keluarga Cavendish, di mana mereka sekeluarga menyaksikan kematian Emily, kecuali Alfred dan Evelyn. Alfred mengaku terjebak di rumah temannya dan Evelyn berada di rumahnya yang berjarak 24km dari Styles Court, karena sebelumnya dia telah mengundurkan diri. Kematian Emily terlihat aneh di mata Dr. Bauerstein, seorang spesialis dan ahli racun dari London. Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan Dr. Bauerstein dengan Dr. Wilkin (dokter pribadi Emily), kematian Emily dikarenakan racun strychnime. Ada satu spekulasi mengatakan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, naluri detektif Poirot mengatatakan hal lain.
Atas seizin John, Hasting dan detektif Poirot melakukan penyelidikan di Styles Court. Selama penyelidikan berlangsung, banyak fakta-fakta yang mencengangkan sekaligus membingungkan. Ditambah lagi, setiap orang yang berada di Styles Court diduga memiliki motif untuk membunuh Emily dan ditutupi dengan alibi yang sempurna. Hal tersebut memperumit dalam penyelesaian kasus. Tetapi, berkat pemikiran kritis seorang detektif Poirot, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap.