Bukan Provokasi pemberitaan tentang Lorong yang berjalan di Desa Akibat perubahan Sketsa menjadi Viral pembicaraan warga Desa . berjaringnya Bimantara Mengaku Bisa mengurus perubahan kepemilikan Alas hak atas tanah warga , terkadang menjadi janggal Dengan hadrinya Mafia tanah Berbentu Bimantara yang selam ini dikeluhkan Warga . Banyaknya Kasus kepemilikan Tanah tidak jelas Akibat penggunaan dan penyerobotan alas hak di P menjadi Sorotan . Apalgi Hak guna Pakai dan bangunan yang beberapa hari ini mencuat Karena gandengrenteng Penangguhan pemindahan bangunan , karena pemugaran paksa salah Guna pakai lahan pertanian Untuk Lokalisasi menjadi perhatian publik , ternyata Tidak semuadah membalik telapak Tangan , sebab bergandengan dengan Pinjaman bank .
Tanah tanah yang semula adalah alah hijau untuk pertanian , disalha gunakan Untuk lokalisasi di kota "P" ini Belakangan menjadi Sorotan Publik dan viral karena sulitnya Penggusuran secara Swakarsa . Para Pemilik Cafe dan pemilik bangunan akan menuntut PemKot Pati , dimana Tanah itu Hak milik Masyarakat dan sudah digadaikan ke Bank dan disewa pakaikan Kepada Fihak ketiga.
Serah terima yang diupacarakan dengan NU tersebut diramalkan akan gagal , dan Para pendemo tidak akan bernai meringsek pembangunan Pondok Pesantren yang direncanakan sebuah ormas tersebut.
Pemkot "P" Bukannya tidak Berani mengusur dan meratakan Bangunan lokalisasi terbesar di pati itu , Namun Pemkot harus Taat azas dan bertanggung Jawab dalam Agunan bank dan Pembayaran Perbankkan Jikamana Lahan Lokalisasi itu diratakan tanpa seizin dengan pemilik lawas.
Bupati Akan simalakama menghadapi kesulitan pembayaran Bank yang sudah tertangguhkan selama 3 tahun karena covid dimana pelanggan di Lklisasi tersebut berkurang, sehingga Pendapatan pengusaha hiburan sangat menipis dan berkurang dan beralih dengan Usaha Lain , sehingga berkah Bisa menjadi musibah Jika LI jadi dikunci dan digusur Pemkot, maka Pemkot diminta bertanggungjawab dama pembayaran Angsuran Bak Bank ditanggung pengguna Tersebut
(gentengKali )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H