Lihat ke Halaman Asli

Sholikhah Ratna

S1 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Perkembangan Modal Ventura di Indonesia Saat Ini

Diperbarui: 20 Mei 2024   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan industri modal ventura syariah saat ini masih menghadapi beberapa masalah. Selama ini, pertumbuhan sektor nonbank ini terpantau sangat lambat dan bahkan mungkin stagnan.

Selain itu, Fahmi mengatakan bahwa industri modal ventura syariah saat ini lebih banyak memberikan pembiayaan untuk hasil daripada saham. Menurut Fahmi, model bisnis ini akan memberikan pilihan pembiayaan alternatif dibandingkan perusahaan modal ventura (Republika.co.id,, 2021).

Model bisnis industri modal ventura harus kembali ke dasar, yaitu penyertaan saham. Menurut data OJK, pembiayaan bagi hasil mencakup 98,8 persen jenis usaha industri. Namun, pembiayaan penyertaan saham hanya sebesar 1,2 persen.

Sejauh ini, industri modal ventura tidak memiliki lembaga khusus yang bertanggung jawab atas risiko penempatan dana, berbeda dengan perbankan yang memiliki LPS. "Kalau bank penabungnya dijamin LPS, kalau modal ventura kan ya pemegang saham yang akan menanggung." Faktor ini masih berpengaruh, kata Rury.

Industri modal ventura syariah menghadapi sejumlah masalah penting, termasuk: Pembiayaan akibat pandemi COVID-19 didominasi oleh modal dan sumber pendanaan untuk literasi dan edukasi keuangan syariah. Namun, modal ventura syariah memiliki potensi besar untuk mendukung pembiayaan UMKM dan startup halal (Niken Ning Tiyas, Muhammad Zidan Maulana,Etika Alina Putri, Laeni Khazimah,Marfita Hikmatul Aini, Muhamad Taufiq Abadi, 2023). Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan masyarakat, untuk memaksimalkan potensi keuangan syariah. Ini termasuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta mendorong inovasi produk dan model bisnis yang lebih menarik bagi investor.

Diharapkan ada upaya yang lebih terorganisir untuk mengatasi masalah ini dan mempercepat perkembangan modal ventura syariah di Indonesia dengan adanya roadmap OJK dari 2024--2028. Selain itu Dibutuhkan tindakan yang lebih agresif dan inventif dari pemerintah, regulator, dan pelaku industri untuk mengatasi kritik dan masalah ini. Misalnya, meningkatkan pengetahuan tentang keuangan syariah melalui program pendidikan, perubahan kebijakan yang mendukung pendanaan yang lebih luas, dan mendorong kreativitas dalam model bisnis dan produk keuangan syariah. Oleh karena itu, modal ventura syariah memiliki kemampuan untuk berkembang dengan lebih cepat dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline