Lihat ke Halaman Asli

Sholehudin A Aziz

Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Demo Sopir Anarkis: Saatnya Boikot Taksi?

Diperbarui: 22 Maret 2016   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 22 Maret 2016, semenjak pagi hingga  siang, Jakarta diwarnai demo besar besaran dari para awak Sopir dan angkutan umum yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat Se-JAdetabek. Namun demo kali ini berlangsung ricuh, anarkis dan diwarnai aksi perusakan. Demo hari ini banyak disayangkan banyak pihak karena benar-benar meresahkan dan mengganggu ketertiban umum.

Seorang sopir ojek online yang sedang melintas di jalan semanggi tiba tiba dilempar batu, diberhentikan, dipukuli, jaket, dan helmnya  dibakar. Sungguh teganya mereka menganiaya saudara tanpa rasa tega sekalipun gara gara sekedar ingin menyampaikan aspirasinya. Anehnya aksi anarkis ini bukan hanya dialamatkan kepada ojek online tetapi juga kepada taksi konvensional yang sedang membawa penumpang. Mereka memberhentikan secara paksa taksi tersebut dan penumpangnya diturunkan. Mereka pun menginjak-injak taksi tersebut dan memecah kaca bagian depan hingga hancur.  Aksi  tak simpatik lainnya juga terjadi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Medan Merdeka Selatan, yakni mereka menginjak-nginjak taman yang baru ditanam sehingga terlihat rusak parah.

Sungguh demo ini di luar batas kewajaran dan mengganggu ketertiban dan kenyamawan warga Jakarta. Beberapa ruas jalan macet total dan transportasi umum tidak berfungsi dengan baik. Akhirnya masyarakatlah yang dirugikan. Pihak keamanan wajib bertindak tegas atas nama hukum kepada para sopir taksi yang anarkis ini. jangan biarkan kericuhan ini berbuntut panjang sebagai api penyulut konflik berkepanjangan antara sopir taksi konvensional Vs Taksi/Ojeg Onlne. Kepada Pemerintah diharapkan juga bisa cepat memberikan kepastian hukum atas keberadaan taksi online ini. 

Melihat fakta ini, maka wajar bila kini muncul wacana di media online untuk “MEMBOIKOT TAKSI” agar mereka bisa merasakan betapa demo anarkis bisa menimbulkan banyak kerugian dan juga sekaligus menimbulkan kemararahan  warga. Kemunculan Taksi Online seharusnya bisa disikapi dengan lebih arif dan bijak. Tuntutan kemajuan teknologi menjadi keniscayaan. Masyarakat sudah semakin cerdas untuk bisa memilih mana jasa angkutan (taksi) yang terbaik (murah, aman, dan professional) daripada terus diam menyaksikan monopoli jasa angkutan yang hanya menguntungkan sang pemilik modal saja.  

HIDUP TAKSI ONLINE, DEMI KENYAMANAN WARGA JAKARTA.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline