Suara gema mesin truk hampir tak terdengar saat jumri mengemudikan truknya dijalan mulus khusus jalur pengantaran sawit, ia merasa asing oleh si gadis pirang yang duduk di sampingnya, mereka diam tak saling bicara. Jumri berpikir dia terlalu jelek untuk di ajak bicara.Cuaca siang itu terkesan sangat menderendang panasnya, hingga si gadis pirang berkata
"Gerah, mas".
"Oh? Iya".
Jumri lalu mengesampingkan kipas kecil mobil truknya. Dan mereka tak saling bicara.Beberapa kilometer kemudian si gadis pirang kembali berkata
"Gerah, mas".
Jumri terdiam kikuk dan bingung kemudian bertanya
"Kamu mau di antar sampai mana, dek ?".
"Sampai depan polsek batu pecah, mas".
Kemudian jumri kehabisan kata-kata, karena baru kali ini dia terdapat penumpang yang tidak bisa berkomunikasi secara non-verbal. Tak lama kemudia gadis itu berkata
"Gerah ya, mas".
Dengan tegas jumri mengatakan